Focus Group Discussion tentang Manfaat dan Tantangan Pembelajaran Bahasa Inggris dengan Model Blended Learning di MTs NW Tangar Lingsar

Penulis

  • Hajriana Arfah Pendidikan Bahasa Inggris, FBSH, Universitas Hamzanwadi, Indonesia
  • Selamet Riadi Jaelani Pendidikan Bahasa Inggris, FBSH, Universitas Hamzanwadi, Indonesia
  • Ari Prasetyaningrum Pendidikan Bahasa Inggris, FBSH, Universitas Hamzanwadi, Indonesia
  • Ahmad Zamzam English Education Program, FKIP, University of Mataram, Indonesia
  • Lalu Jaswadi Putera English Education Program, FKIP, University of Mataram, Indonesia
  • Riris Sugianto Universitas Teknologi Mataram, Mataram, Indonesia
  • Amrullah Amrullah English Education Program, FKIP, University of Mataram, Indonesia
  • Udin Udin English Education Program, University of Mataram, Indonesia
  • Lalu Muhaimi English Education Program, FKIP, University of Mataram, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.29303/darmadiksani.v4i1.3665

Kata Kunci:

Blended Learning, Pembelajaran Bahasa Inggris, Siswa Madrasah Tsanawiyah

Abstrak

Kemampuan komunikasi, khususnya penguasaan bahasa Inggris, sangat penting dalam menghadapi globalisasi dan mendukung pelayanan lintas budaya. Di era teknologi dan informasi yang begitu pesat saat ini, para guru menghadapi tantangan rendahnya keterampilan bahasa Inggris siswa di pedesaan. Oleh karena itu, program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) ini dirancang untuk menggali informasi terkait efektifitas dan manfaat, serta tantangan penerapan pembelajaran Bahasa Inggris melalui metode blended learning di MTs NW Tangar Lingsar. Metode ini menggabungkan pembelajaran daring dan tatap muka, yang memberikan fleksibilitas dan akses ke berbagai sumber belajar. Program ini terdiri dari 16 sesi dengan evaluasi di tengah dan akhir pembelajaran untuk mengukur peningkatan kemampuan dan kepercayaan diri siswa. Hasilnya menunjukkan peningkatan rata-rata kompetensi peserta sebesar 12.40 poin, dengan peningkatan partisipasi dalam pembelajaran daring dan tatap muka. Tantangan yang dihadapi termasuk kendala waktu dan akses teknologi. Namun, koordinasi yang baik antara tim PKM dan pihak sekolah memungkinkan program berjalan lancar. Program ini berhasil meningkatkan motivasi dan kemampuan bahasa Inggris peserta, dan metode blended learning terbukti efektif dalam mendukung pembelajaran era revolusi industri 4.0. Rekomendasi mencakup keberlanjutan program dengan fokus keterampilan membaca dan menulis, serta pelatihan ToT bagi pengajar Bahasa Inggris di MTs NW Tangar Lingsar. Meskipun terdapat tantangan dalam akses teknologi dan kesiapan guru, blended learning menawarkan fleksibilitas dan personalisasi yang meningkatkan keterlibatan siswa dan pengembangan keterampilan teknologi, yang penting di era digital ini.

Diterbitkan

2024-06-23

Cara Mengutip

Arfah, H., Jaelani, S. R., Prasetyaningrum, A., Zamzam, A., Putera, L. J., Sugianto, R., … Muhaimi, L. (2024). Focus Group Discussion tentang Manfaat dan Tantangan Pembelajaran Bahasa Inggris dengan Model Blended Learning di MTs NW Tangar Lingsar. DARMADIKSANI, 4(1), 59–68. https://doi.org/10.29303/darmadiksani.v4i1.3665

Terbitan

Bagian

Articles

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama

1 2 > >> 

Artikel Serupa

1 2 3 4 5 6 7 > >> 

Anda juga bisa Mulai pencarian similarity tingkat lanjut untuk artikel ini.