Main Article Content

Lalu Jaswadi Putera
Askarinda Saida
Milasti Milasti
Muhamad Irwan
Nais Kusma Dewi
Nanik Khaeroni
Nia Agustina
Nur Ilmawati
Tias Ayu Astitin
Amrullah Amrullah

Abstract

ABSTRAK
Program KKN-PLP ini bertujuan untuk mengintegrasikan ilmu teoritis dan praktis dalam kehidupan nyata yang sesungguhnya dengan maksud agar mahasiswa bertransformasi menjadi pribadi cerdas, mandiri, supel, kaya pengalaman, dan punya ide kreatif dan solutif yang bermanfaat bagi masyarakat di manapun mereka berada. Program budidaya ikan lele dalam ember ini, sebagai salah satu proker dalam KKN-PLP, adalah suatu inovasi untuk meningkatkan pendapatan masyarakat di desa Selengen Lombok Utara pasca pandemi Covid-19. Budidaya ikan lele ini dilakukan menggunakan media ember yang bertujuan untuk meminimalkan biaya pengeluaran rumah tangga namun dapat mendatangkan penghasilan bagi masyarakat minimal untuk kebutuhan sehari-hari. Tidak hanya itu, budidaya ikan lele dalam ember ini juga bisa dimanfaatkan untuk tumpangsari yakni menanam tanaman sela berupa sayuran kangkung darat di atas tutup ember. Masyarakat pengelola program Budikdamber ini yaitu kelompok masyarakat penerima BLT-DD di dusun Lembah Berora, desa Selengen, kecamatan Kayangan kabupaten Lombok Utara. Kelompok masyarakat ini dipilih agar memudahkan pengontrolan dalam pembudidayaan Budikdamber. Produk yang dihasilkan dari program budidaya ini adalah ikan lele dan kangkung darat yang dapat dikonsumsi sehari-hari dan dijual ke pasar untuk meningkatkan pendapatan masyarakat setempat. Hasil evaluasi program menunjukkan bahwa kegiatan ini telah mencapai target yang diharapkan. Setelah mengikuti program ini, kelompok masyarakat yang sudah berhasil membudidayakan Budikdamber diharapkan dapat menginspirasi dan mengedukasi kelompok masyarakat lainnya untuk dapat menerapkan sistem Budikdamber ini.
 
ABSTRACT
This catfish-in-the-buckets farming system or “Budikdamber” – stands for “budidaya ikan dalam ember” – is an innovation in home farming that aims to generate the income of village communities affected by the 2018 earthquakes in Selengen Village, North Lombok Regency post Covid-19 pandemic. The Budikdamber fish farming system uses bucket kits to farm freshwater catfish while at the same time grow vegetables as well. The use of cheap bucket kits – as alternative to other conventional farming media – is meant to lower the cost of household’s monthly expenses and generate income to support the people’s economy in this earthquake-torn village. The Budikdamber fish farming system enables locals to farm not only fish but also intercrops such as spinach and other vegetables right on the lids of the bucket kits used for farming fish inside. The targeted community groups participating in this program are the BLT-DD recipients from Dusun Lembah Berora, Selengen Village, Kayangan District, North Lombok Regency. The products are edible catfish and land spinach that can be harvested for daily consumption or sold to the markets in the hope of generating economic benefits for the locals. The results show that the program has given positive outcomes for the community. Thus, it is hoped that the success of this program will inspire other community groups to implement this Budikdamber fish farming system.

Article Details

How to Cite
Putera, L. J., Saida, A., Milasti, M., Irwan, M., Dewi, N. K., Khaeroni, N., Agustina, N., Ilmawati, N., Astitin, T. A., & Amrullah, A. (2022). Budidaya Ikan Lele Dalam Ember (Budikdamber) untuk Meningkatkan Pendapatan Masyarakat Pasca Pandemi: Program KKN-PLP Desapreneur Mahasiswa Keguruan di Desa Selengen Lombok Utara. Darma Diksani: Jurnal Pengabdian Ilmu Pendidikan, Sosial, Dan Humaniora, 2(1), 24-34. https://doi.org/10.29303/darmadiksani.v2i1.1296