Main Article Content

Nurhayati Nurhayati
Sukri Sukri
Burhan Burhan

Abstract

Penelitian ini  bertujuan untuk mendeskripsikan variasi sosiolek dalam isolek Mbawa di Kabupaten Bima. Jenis penelitian ini yaitu deskriptif kualitatif Metode pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu menggunakan metode Observasi, rekam, transkripsi, terjemahan, dan dokumentasi. Adapun analisis deskriptif kualitatif dengan langkah identifikasi, klasifikasi dan interprestasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat variasi sosiolek dalam isolek Mbawa di Kabupaten Bima. Berdasarkan jenis usia, berdasarkan strata pendidikan, dan kelas sosial dari para penuturnya seperti pada pemakaian kata kasama ‘sedang  apa’ dan kancore ‘bersama’ yang dalam bahasa Indonesia berarti ‘bersama’ pemakaian kedua bentuk tersebut komunikasi antara penutur muda dengan lawan tutur sebaya, pemakaian kata maita ‘ayo kesini’ dan maio ‘ayo kesini’ yang dalam bahasa Indonesia berarti ‘ayo kesini’ pemakaian kedua bentuk tersebut komunikasi antara penutur tua dengan lawan tutur muda, dan Pemakaian kata iyota ‘iya’ dan iyora ‘iya’ yang dalam bahasa Indonesia berarti ‘iya’ pemakaian kedua bentuk tersebut komunikasi antara penutur berpendidikan menengah keatas dengan lawan tutur berpendidikan menengah ke bawah

Article Details

References
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Ayatrohaedi. 1983. Kamus Istilah Arkeolog. Jakarta: Balai Pustaka.
Chaer, Abdul dan Leonie Agustina. 2010. Sosiolinguistik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Kentjono, Djoko. 1990. Dasar-Dasar Linguistik Umum. Jakarta: Fakultas Sastra Universitas Indonesia.
Hartman, R.R.K. dan F.C. Stork. 1972. Dictionary of Language and Linguistics London.
Indiyani. 2017. “Ragam Bahasa Para Pembuat Tempe (Kedelai) di Desa Bantarbolang, Kabupaten pemalang”: Kajian Semantik. Skripsi. Universitas Muhamadiyah Purwokerto.
Kridalaksana, Harimurti. 1989. Sosiolinguistik dan Pengajaran Bahasa, Jakarta: Lembaga Bahasa Unika Atma Jaya.
Kridalaksana, Harimurti. 2008. Kamus Linguistik. Edisi Ke-3. Jakarta: Gramedia PustakaUtama.
Mahsun. 2014. Metode Penelitian Bahasa. Jakarta: Rajawali Press.
Moleong, Lexy J. 2001. Metode Penelitian Kualitatif. Edisi Revisi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Nababan, P.W.J. 1993. Sosiolinguistik : suatu pengantar. PT. Gramedia: Jakarta.Pelajar.
Poedjosoedarmo, Soepomo. 1978. Tingkat Tutur Bahasa Jawa. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Rahman. 2012. “Variasi Penggunaan Bahasa Sasak Dialek Meno-mene Berdasarkan Starata Sosial Pada Masyarakat Desa Jembatan Kembar Kabupaten Lombok Barat”. Skripsi. Tidak Diterbitkan. Makasar: Universitas Negeri Makasar.
Risdiyanto. 2010. “Ragam Bahasa Komunikasi Jual Beli Kambing di Pasar Tradisional Karangpucung Kabupaten Cilacap: Kajian Sosiolinguistik”. Skripisi. Universitas Muhamadiyah Purwokerto.
Rohmadi, Muhammad. 2011. Pragmatik:Teori dan Analisis. Surakarta: Yuma Pustaka.
Sartika. 2017. ”Variasi Penggunaan Bahasa Sosiolek pada Masyarakat Sulawesi Selatan. Skripsi. Makasar: Universitas Muhamadiyah Makasar.
Sarwadi, Gita; Mahsun; dan Burhanuddin. 2019. Variasi Leksikal Bahasa Sasak Dialek Kuto-Kute di Kabupaten Lombok Utara. Kata, Kata: Penelitian tentang Ilmu Bahasa dan Sastra, 3(1).
Sumarno. 2004. Sosiolinguistik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sarwadi, Gita; Mahsun; dan Burhanuddin. 2019. Variasi Leksikal Bahasa Sasak Dialek Kuto-Kute di Kabupaten Lombok Utara. Kata, Kata: Penelitian tentang Ilmu Bahasa dan Sastra, 3(1).
Burhanuddin dkk 2017. Kedudukan Bahasa Gebe di Halmahera Tengah Maluku Utara: Studi Pendahuluan dari Aspek Linguistik Historis, Jurnal Arkhais, 8(1).
Burhanuddin dkk. 2019. The Complexity of Phonological Change in South Halmahera Languages. Jurnal Dialectologia, 22.
Burhanuddin dkk. 2021. Tokoh Linguistik Historis dan Pemikirannya. Yogyakarta: Ruas Media.

Burhanuddin dan Mahsun. 2025.