Digitalisasi Sistem Posyandu Ternak untuk Meningkatkan Produksi Peternakan di Desa Gumantar Kabupaten Lombok Utara

  • Abdul Rohim Program Studi Peternakan, Fakultas Peternakan, Universitas Mataram
  • Dayana Zahira Program Studi Peternakan, Universitas Mataram
  • Wahyu Indra Abdi Program Studi Peternakan, Fakultas Peternakan, Universitas Mataram
  • Siska Maulida Program Studi Peternakan, Fakultas Peternakan, Universitas Mataram
  • Abidatur Rosida Program Studi Peternakan, Fakultas Peternakan, Universitas Mataram
  • Apriani Puspita Dewi Program Studi Peternakan, Fakultas Peternakan, Universitas Mataram
  • Haswadi Amali Program Studi Peternakan, Fakultas Peternakan, Universitas Mataram
  • Supardan Supardan Program Studi Peternakan, Fakultas Peternakan, Universitas Mataram
  • Robiyansa Robiyansa Program Studi Peternakan, Fakultas Peternakan, Universitas Mataram
  • Haekal Fikri Program Studi Peternakan, Fakultas Peternakan, Universitas Mataram
  • Agus Budiharta Program Studi Peternakan, Fakultas Peternakan, Universitas Mataram
  • Guran Lampa Seyarano Program Studi Peternakan, Fakultas Peternakan, Universitas Mataram
  • Muhammad Subhan Bahruddin Rosyidi Program Studi Peternakan, Fakultas Peternakan, Universitas Mataram
  • Muhammad Gusairi Program Studi Peternakan, Fakultas Peternakan, Universitas Mataram
Kata Kunci: DIGITALISASI POSYANDU TERNAK, Desa Gumantar

Abstrak

Desa Gumantar, terletak di Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara, merupakan satu-satunya desa tertinggal di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Pasca gempa bumi tahun 2018, desa ini mengalami dampak parah. Pemulihan ekonomi setelah pandemi Covid-19 dan wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) memunculkan inisiatif berupa POSYANDU TERNAK. Desa Gumantar membentuk lembaga ini dengan kader masyarakat sebagai garda terdepan pelayanan ternak, terutama ruminansia. Program PPK ORMAWA HMP3IP berperan dalam pembentukan lembaga ini, yang dikukuhkan oleh Kepala Dinas Provinsi NTB pada 15 November 2022. Sejak terbentuknya Posyandu Ternak, pengelolaan peternakan di desa meningkat signifikan, melibatkan aspek pakan, limbah, manajemen perkandangan, pelayanan kesehatan, dan teknologi inseminasi buatan. Meski demikian, komunikasi dan pelayanan masih manual, mendorong perlunya inovasi. Oleh karena itu, diciptakan aplikasi berbasis website sebagai solusi untuk meningkatkan pelayanan kader posyandu ternak. Program juga difokuskan pada penguatan kapasitas kader melalui pelatihan dan kolaborasi dengan pemerintah setempat, dengan tujuan menciptakan sumber daya manusia unggul di posyandu sebagai garda terdepan desa dalam menangani permasalahan ternak, meningkatkan produktivitas, dan mencapai kesejahteraan peternak..
Diterbitkan
2024-02-29
Bagian
Articles