Konsep Ruang dan Waktu dalam Bahasa Sasak Dialek A-E di Lombok Tengah
DOI:
10.29303/kopula.v6i2.5988Published:
2024-10-29Issue:
Vol. 6 No. 2 (2024): OktoberKeywords:
space concept, time concept, cultural viewArticles
Downloads
How to Cite
Abstract
Persoalan ruang dan waktu adalah dua dimensi yang sangat penting dalam kehidupan manusia sehingga ditandai dengan bahasa yang sangat rinci. Penelitian ini mendeskripsikan sisi kebahasaan tentang konsep ruang dan waktu dalam Bahasa Sasak (dialek a-e) di dusun Polak Penyayang, Lombok Tengah dan pandangan budaya masyarakatnya. Penyediaan data dilakukan dengan metode simak, cakap, dan introspeksi. Lalu dilakukan reduksi data, display data, dan pengambilan kesimpulan secara interaktif. Hasil penelitian menemukan bahwa satuan lingual yang dipakai untuk menandai konsep ruang dan waktu dalam Bahasa Sasak (di Polak Penyayang) berbentuk kata dasar dan berbentuk kata kompleks. Konsep ruang yang termasuk bentuk dasar, yaitu leksikon bat ‘barat’, boloq ‘atas, sumber aliran air’, dereq ‘bawah, arah air mengalir’; sementara bentuk kompleks meliputi leksikon běbat ‘ke arah barat’ dan bětimuq ‘ke arah timur’. Konsep waktu yang termasuk bentuk dasar, yaitu leksikon baruq ‘barusan’, uiq ‘kemarin’, dan laeq ‘dulu’; bentuk kompleks meliputi leksikon baruq kělemaq ‘tadi pagi’, jělo ni ‘hari ini’, dan lemaq aru ‘besok pagi’. Selain itu, ditemukan pula konsep waktu yang dilihat dari tanda-tanda alam dan ritual siklus kehidupan tertentu, seperti leksikon kêtaun ‘musim hujan’, kêbalit ‘musim kemarau’, rorampaq ‘antara musim penghujan dan kemarau’, serta nyiwaq ‘hari kesembilan dari hari kematian’. Adapun pandangan budaya masyarakat setempat terkait konsep ruang dan waktu, seperti konsep ruang boloq ‘atas/tinggi’ yang tidak hanya dipandang sebagai sumber mata air, tetapi sebagai sesuatu yang dimuliakan (sakral) dan ini mengacu pada gunung Rinjani sebagai iněn paer ‘induknya bumi Sasak’. Juga pandangan budaya tentang konsep waktu sêrêp jêlo ‘menjelang matahari terbenam’ sebagai waktu pantangan untuk beraktivitasReferences
Effendi, S. (1996). Keterangan Tempat dan Waktu dalam Bahasa Indonesia. Bahasa dan Sastra. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. https://repositori.kemdikbud.go.id/26415/1/Bahasa%20dan%20Sastra%20Tahun%2 0XIV%20No%201%201996.pdf
Fathurrahman, L. A. (2016). Membaca Arsitektur Sasak. Mataram: Penerbit Genius.
Fuad, K. (2021). Makna Ekokritik Ungkapan Sungai dalam Ujaran Sastra Kalimantan Barat. Handep: Jurnal Sejarah dan Budaya, 4(2), 141-158. doi:https://doi.org/10.33652/handep.v4i2.127
Mahsun. (2005). Konsep Ruang dalam Bahasa Mbojo. Linguistik Indonesia. Jurnal Ilmiah Masyarakat Linguistik Indonesia, 23 (1), 81-88.
Mahsun. (2006). Kajian Dialektologi Diakronis Bahasa Sasak di Pulau Lombok. Yogyakarta: Gama Media.
Mahsun. (2017). Metode Penelitian Bahasa. Tahapan, Strategi, Metode, dan Tekniknya. Depok: Rajawali Pers.
Mahsun. (2024). Linguistik Antropologi: Pengantar Awal pada Pemaknaan Budaya dalam Bahasa. Depok: Rajawali Pers.
Muliani, M. (2015). Konsep Waktu Definit dan Indefinit dalam Bahasa Sasak Desa Terara Kecamatan Terara Kabupaten Lombok Timur. (Thesis S1, Universitas Mataram).
Prastiwi, S. D. (2021). Makna Sungai dalam Ruang Hidup Yang Berubah: Studi Kasus Dayak Ngaju, Kalimantan Tengah. Handep: Jurnal Sejarah dan Budaya, 5(01), 69-96. doi:https://doi.org/10.33652/handep.v5i1.193
Saharudin, S. (2021). Ritual Domestikasi Padi Lokal dalam Budaya Sasak-Lombok. Jurnal SMART (Studi Masyarakat, Religi, dan Tradisi), 7(01), 85-102. doi:https://doi.org/10.18784/smart.v7i01.1098
Saharudin, S., Sukri, S., & Arrozi, P. (2021). Penandaan-Kebahasaan Tentang Transformasi Sosial-Budaya Komunitas Adat Sade dan Pariwisata Selama Pandemi COVID-19. Jurnal Antropologi: Isu-Isu Sosial Budaya, 23(1), 9-17. https://doi.org/10.25077/jantro.v23.n1.p9-17.2021
Wildan, M. (2014). Konsep Ruang dalam Bahasa Sumbawa dan Kaitannya dengan Cara Pandang Penuturnya (Sebuah Tinjauan Linguistik Antropologis). Jurnal Sasindo UNPAM, 1(1), 1-14. http://dx.doi.org/10.32493/sasindo.v1i1.%25p
Author Biographies
Mitha Kurnia Kasih, Universitas Mataram
Mahsun, Universitas Mataram
Saharudin, Universitas Mataram
License
Copyright (c) 2024 Mitha Kurnia Kasih, Mahsun Mahsun, Saharudin Saharudin
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Authors who publish with Kopula: Jurnal Pendidikan dan Bahasa, agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License (CC-BY License). This license allows authors to use all articles, data sets, graphics, and appendices in data mining applications, search engines, web sites, blogs, and other platforms by providing an appropriate reference. The journal allows the author(s) to hold the copyright without restrictions and will retain publishing rights without restrictions.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in Kopula: Jurnal Pendidikan dan Bahasa.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).