JRP VOL.3 NO.1 MARET 2024 DINAMIKA INOVASI PADA KLASTER PARIWISATA MANDALIKA UNTUK MENDUKUNG PARIWISATA BERKELANJUTAN
DOI:
https://doi.org/10.29303/jrp.v3i2.3825Kata Kunci:
Inovasi, Pelayanan Publik, Klaster Pariwisata, Pariwisata Berkelanjutan, Innovation, Public Service, Tourism Cluster, Sustainable TourismAbstrak
Pariwisata merupakan industri yang dapat mempercepat laju pertumbuhan ekonomi negara. Pariwisata di Pulau Lombok sendiri pertama kali dimulai pada tahun 1970-an yang diawali dengan fenomena tiga gili. Perkembangan pariwisata di Lombok pada tahun 1975 mulai terlihat dengan dibangunnya berbagai macam fasilitas pelayanan publik seperti penyediaan akomodasi perhotelan, villa, dan restoran untuk mendukung kegiatan pariwisata. Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika merupakan salah satu dari 10 Bali baru yang merupakan program pemerintah untuk mengenalkan pariwisata indonesia kepada dunia. Pelayanan publik di kawasan Mandalika memiliki inovasi yang cukup beragam dimana terdapat unsur budaya pada beberapa fasilitas pelayanan publiknya. Pariwisata pada kawasan Mandalika dinilai dapat mewujudkan pariwisata yang berkelanjutan melalui inovasi-inovasi pelayanan publik yang ada saat ini dan yang akan datang. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk memahami bagaimana inovasi pelayanan publik pada klaster pariwisata Mandalika dapat menciptakan pariwisata yang berkelanjutan. Pendekatan penelitian ini adalah metode kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Hasil penelitian menyatakan bahwa terdapat dua jenis inovasi pelayanan publik yang ada di kawasan pariwisata Mandalika yaitu inovasi pelayanan jasa dan juga fasilitas pelayanan publik. Kendala yang ditemukan adalah kurangnya anggaran dalam proses pengembangan pariwisata di Mandalika sehingga menghambat terciptanya inovasi. Kata Kunci: Inovasi, Pelayanan Publik, Klaster Pariwisata, Pariwisata Berkelanjutan ABSTRACTTourism is an industry that can accelerate countries' economic growth rates. The toursm in Lombok first began in the 1970's that began with the phenomenon of three Gili. Tourism developments in lombok in 1975 became visible with the construction of various public services facilities such as providing hospitality to hotels, villas, and restaurants to support tourism activities. The region's special economy Mandalika was one of the 10 new Bali that was a government program to introduce Indonesian tourism to the world. Public services in the Mandalika had quite a variety of innovations where there were cultural elements in some of its public service facilities. Tourism in the Mandalika is judged to achieve sustainable tourism through current and future publicservice innovations. The purpose of this study was to understand how the innovation in public service at the Mandalika could create sustainable tourism.This research approach is a qualitative method with a descriptive type of research. The result that there are two types of public service innovation in Mandalika service innovation as well as public service facilities. The problem was the lack of budget for the development of tourism in mandalika that impeded innovation.Keywords: Innovation, Public Service, Tourism Cluster, Sustainable TourismUnduhan
Diterbitkan
2024-05-31
Terbitan
Bagian
Articles