Focus Group Discussion tentang Manfaat dan Tantangan Pembelajaran Bahasa Inggris dengan Model Blended Learning di MTs NW Tangar Lingsar

Penulis

Hajriana Arfah , Selamet Riadi Jaelani , Ari Prasetyaningrum , Ahmad Zamzam , Lalu Jaswadi Putera , Riris Sugianto , Amrullah Amrullah , Udin Udin , Lalu Muhaimi

DOI:

10.29303/darmadiksani.v4i1.3665

Diterbitkan:

2024-06-23

Terbitan:

Vol 4 No 1 (2024): Edisi Juni

Kata Kunci:

Blended Learning, Pembelajaran Bahasa Inggris, Siswa Madrasah Tsanawiyah

Articles

Cara Mengutip

Arfah, H., Jaelani, S. R., Prasetyaningrum, A., Zamzam, A., Putera, L. J., Sugianto, R., … Muhaimi, L. (2024). Focus Group Discussion tentang Manfaat dan Tantangan Pembelajaran Bahasa Inggris dengan Model Blended Learning di MTs NW Tangar Lingsar. DARMADIKSANI, 4(1), 59–68. https://doi.org/10.29303/darmadiksani.v4i1.3665

Abstrak

Kemampuan komunikasi, khususnya penguasaan bahasa Inggris, sangat penting dalam menghadapi globalisasi dan mendukung pelayanan lintas budaya. Di era teknologi dan informasi yang begitu pesat saat ini, para guru menghadapi tantangan rendahnya keterampilan bahasa Inggris siswa di pedesaan. Oleh karena itu, program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) ini dirancang untuk menggali informasi terkait efektifitas dan manfaat, serta tantangan penerapan pembelajaran Bahasa Inggris melalui metode blended learning di MTs NW Tangar Lingsar. Metode ini menggabungkan pembelajaran daring dan tatap muka, yang memberikan fleksibilitas dan akses ke berbagai sumber belajar. Program ini terdiri dari 16 sesi dengan evaluasi di tengah dan akhir pembelajaran untuk mengukur peningkatan kemampuan dan kepercayaan diri siswa. Hasilnya menunjukkan peningkatan rata-rata kompetensi peserta sebesar 12.40 poin, dengan peningkatan partisipasi dalam pembelajaran daring dan tatap muka. Tantangan yang dihadapi termasuk kendala waktu dan akses teknologi. Namun, koordinasi yang baik antara tim PKM dan pihak sekolah memungkinkan program berjalan lancar. Program ini berhasil meningkatkan motivasi dan kemampuan bahasa Inggris peserta, dan metode blended learning terbukti efektif dalam mendukung pembelajaran era revolusi industri 4.0. Rekomendasi mencakup keberlanjutan program dengan fokus keterampilan membaca dan menulis, serta pelatihan ToT bagi pengajar Bahasa Inggris di MTs NW Tangar Lingsar. Meskipun terdapat tantangan dalam akses teknologi dan kesiapan guru, blended learning menawarkan fleksibilitas dan personalisasi yang meningkatkan keterlibatan siswa dan pengembangan keterampilan teknologi, yang penting di era digital ini.

Biografi Penulis

Hajriana Arfah, Pendidikan Bahasa Inggris, FBSH, Universitas Hamzanwadi, Indonesia

Selamet Riadi Jaelani, Pendidikan Bahasa Inggris, FBSH, Universitas Hamzanwadi, Indonesia

Ari Prasetyaningrum, Pendidikan Bahasa Inggris, FBSH, Universitas Hamzanwadi, Indonesia

Ahmad Zamzam, English Education Program, FKIP, University of Mataram, Indonesia

Lalu Jaswadi Putera, English Education Program, FKIP, University of Mataram, Indonesia

Riris Sugianto, Universitas Teknologi Mataram, Mataram, Indonesia

Amrullah Amrullah, English Education Program, FKIP, University of Mataram, Indonesia

Udin Udin, English Education Program, University of Mataram, Indonesia

Lalu Muhaimi, English Education Program, FKIP, University of Mataram, Indonesia

Artikel Serupa

1 2 3 4 5 6 > >> 

Anda juga bisa Mulai pencarian similarity tingkat lanjut untuk artikel ini.