KKN DESA SALUT UNRAM 2023 : STRATEGI MITIGASI BENCANA GEMPA BUMI DAN KEKERINGAN DI DESA SALUT KECAMATAN KAYANGAN KABUPATEN LOMBOK UTARA

  • Willa Amanda Fricillya Prodi Tekni Sipil Universitas Mataram
  • Muhammad Arwan Rosyadi Prodi Sosiologi Universitas Mataram
  • Khaled Abdan Prodi Arsitektur Universitas Mataram
  • Husniatun Nufus Prodi Kehutanan Universitas Mataram
  • Jannatul Fitrah Prodi Teknik Pertanian Universitas Mataram
  • Lalu Rizki Aji Kertalam Prodi Kehutanan Universitas Mataram
  • Mirnawati Prodi Biologi Universitas Mataram
  • Rizka Amelia Putri Prodi PPKn Universitas Mataram
  • Ilza Lail Fatul Janna Prodi Ekonomi Pembangunan Universitas Mataram
  • Maulana Ananda Sami Prodi Hukum Universitas Mataram
Kata Kunci: Mitigasi Bencana, Gempa Bumi, Kekeringan

Abstrak

Desa Salut merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok   Utara,   Provinsi   Nusa   Tenggara   Barat.   Desa   Salut   menghadapi   berbagai permasalahan, salah satunya yaitu bencana alam. Desa ini terindikasi sebagai daerah rawa n gempa  bumi  dan  kekeringan.  Sehingga  diperlukan  pengoptimala  kegiatan  mitigasi  di kawasan desa salut. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan  Bencana  dan  Tridarma Perguruan  Tinggi  yang  memiliki  peran  strategis dalam penanggulangan bencana, terutama  berkaitan  dengan  pembelajaran,  penelitian  dan pengabdian masyaraka. Pengabdian ini bertujuan untuk mengetahui strategi mitigasi bencana yang dapat diterapkan di Desa Salut. Metode yang digunakan yaitu dengan melakukan pendekatan deskriptif kuantitatif dan analisis data secara induktif melalui akses data yang diperoleh dari wawancara, observasi, dan dokumentasi, Hasil dari kegiatan pengabdian ini meliputi sosialisasi  mitigasi bencana yang bekerja sama dengan BPBD untuk memberikan informasi terkait upaya pengurangan resiko bencana dan dampak yang diakibatkan oleh bencana, baik bencana alam maupun bencana akibat ulah manusia. Selain itu, Penanaman pohon di daerah rawan kekeringan dan pembuatan rambu jalur evakuasi  sebagai rambu- rambu untuk mengamankan atau menyelamatkan diri ketika terjadi bencana.

Referensi

A. A.W, “Partisipatif, Jalur Evakuasi, Titik Kumpul,” 2014.
Amri, M.R, dkk. 2016. Risiko Bencana Indonesia. BNPB, Jakarta, Indonesia
Arsyad, S. (2006). Konsevasi Tanah dan Air (2nd ed.). Bogor: IPB Press. BNPB. 2017. Tanggap dan Tangkas Tangguh Menghadapi Bencana. BNPB, Jakarta. Indonesia.
BNPB, 2018, Press release Badan Nasinal Penanganan Bencana tentang Bencana Gempa Lombok
2018, Jakarta.
Darmansah, A., Nugroho, T., & Supriyono,E. (2016). Pemberdayaan Masyarakat melalui Pengembangan Polikultur Bandeng dan Udang di Desa Karangsong, Indramayu, Jawa Barat ( Community development through Milk Fish and Prawn Polyculture in Karangsong. Agrokreatif, 2(November), 92–99.
Kodoatie,Robert J., (2010), Tata Ruang Air Tanah, Andi Yogyakarta.
LPPM Universitas Mataram, “Panduan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM),” 2023.
Nursyabani, Roni, E. P., Kusdarini, K. 2020. Mitigasi Bencana Dalam Peningkatan Kewaspadaan Terhadap Ancaman Gempa Bumi Di Universitas Andalas. Jurnal Ilmu Administrasi Negara (ASIAN), 8 (2).
Putri GS., 2018, BMKG: “Lombok Memang Rawan Gempa”, https://sains.kompas.com/read/201
8/07/30/180100423/bmkg- lombok-memang-rawan-gempa.
Rahmawati, R., & Sofia, B. F. D. (2023).
Penanaman Pohon untuk Penghijauan di Desa Malaka Kabupaten Lombok Utara. Jurnal Pengabdian Inovasi Masyarakat Indonesia, 2(1), 42-46.https://doi.org/10.29303/jpimi.v2i1.1915
Yanita, S. Bahtiar., Lalu, A. D. 2018. Analisis Pergeseran Lempeng Bumi Yang Meningkatkan Potensi Terjadinya Gempa Bumi Di Pulau Lombok. Jurnal Fisika Dan Pendidikan Fisika, 3(2).
Diterbitkan
2024-02-11