Main Article Content

Eka Sutirta

Abstract

Abstrak
Permasalahan utama yang dihadapi siswa kelas VIII F SMPN 1 Mataram 2008/2009 dalam pembelajaran bahasa Indonesia adalah rendahnya hasil belajar menulis puisi. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar menulis puisi saat prasiklus. Dari 43 siswa yang mendapat nilai 75 ke atas hanya 19 siswa atau 44% yang tuntas. Penyebabnya adalah teknik pembelajaran yang kurangnya latihan menulis, perasaan malu, dan kurang motivasi. Penerapan teknik model definisi dan penggunaan media gambar pada saat pembelajaran menulis puisi merupakan salah satu alternatif untuk meningkatkan hasil belajar menulis puisi siswa. Dengan diterapkannya model ini, hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran serta peningkatan hasil belajar menulis puisi. Pada siklus I, aktivitas guru mendapatkan skor aktivitas sebanyak 35, aktivtas siswa mendapatkan skor aktivitas sebanyak 30, dan nilai hasil belajar dari 43 siswa ternyata 40 siswa mendapat nilai 75 ke atas atau sebanyak 93% dan terdapat 3 siswa yang mendapat nilai kurang dari 75 atau sebanyak 7% saja. Hal ini menunjukkan bahwa siklus I ini telah mengalami ketuntasan belajar. Pada siklus II, aktivitas guru mendapatkan skor aktivitas sebanyak 38, aktivitas siswa mendapatkan skor aktivitas sebanyak 38, dan nilai hasil belajar dari 43 siswa ternyata kesemuanya mendapat nilai 75 ke atas atau sebanyak 100%, maka PTK yang dilakukan dianggap telah mencapai target penelitian. Dengan demikian, pembelajaran menulis puisi dengan teknik model definisi media gambar siswa kelas VIII F SMPN 1 Mataram tahun 2008/2009 dapat meningkatkan hasil belajar menulis puisi.
Absract
The main problem faced by class VIII F students of SMPN 1 Mataram 2008/2009 in learning Indonesian was the low achievement in learning to write poetry. This can be seen from the results of learning to write poetry during pre-cycle. Of the 43 students who scored 75 and above, only 19 students or 44% completed. The causes are learning techniques that lack writing practice, feelings of embarrassment, and lack of motivation. The application of the definition model technique and the use of media images when learning to write poetry is an alternative to improve the learning outcomes of students' poetry writing. With the implementation of this model, the results of the study showed an increase in the activity of teachers and students in learning and an increase in the learning outcomes of writing poetry. In cycle I, teacher activities get an activity score of 35, student activities get an activity score of 30, and the learning outcomes of 43 students turn out to be 40 students score 75 and above or as much as 93% and there are 3 students who score less than 75 or as much as 7%. This shows that the first cycle has experienced mastery learning. In cycle II, teacher activities get an activity score of 38, student activities get an activity score of 38, and the learning outcomes of 43 students all get a score of 75 and above or as much as 100%, then the PTK carried out is considered to have reached the research target. Thus, learning to write poetry using the image media definition model technique for class VIII F students of SMPN 1 Mataram in 2008/2009 can improve learning outcomes in writing poetry

Article Details

References
Akhadiah, Subarti, dkk. 1997. Keterampilan Menulis. Depdikbud.
Alwi, Hasan, dkk, 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Cetakan Ketiga Edisi III. Jakarta: Balai Pustaka
Anonim, 2005. Materi Pelatihan Terintegrasi Bahasa dan Sastra Indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat Pendidikan Lanjut Menengah.
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Ayuningtiyas, Hesti, 2006. “Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas VII D SMP Ploso, Jombang Tahun Ajaran 2005/2006 dengan Metode Quantum Teaching”. Surabaya: Unesa.
Fadilah, Siti, 2006. “Penerapan Metode Partipatori dengan Media Puzzle pada pembelajaran Menulis Puisi Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Lamongan Tahun Ajaran 2005/2006”. Surabaya: Unesa.
Hadinata, Wahyu, 2008. “Meningkatkan Kemampuan Menulis Laporan Perjalanan Siswa Kelas VIII/8 SMP Negeri 7 Mataram Tahun 2008/2009 Dengan menggunakan Media Gambar”. Mataram: Unram.
Hastuti, Sri, 1998. Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Bagian Proyek Penataran Guru SLTP Setara D-III.
Hidayat, Saipul, 2006. “Peningkatan Kemampuan menulis Dengan Metode Quantum Teaching Bermediakan Gambar Siswa Kelas VII-A MTs Miftahul Huda Wonomerto, Probolinggo”. Surabaya: Unesa.
Ibrahim, Y.L, 1991. "Improving Writer Communication Skills Using Process Approach" A Paper Presented at TEFLIN Seminar 37. FKIP Universitas Mataram, March 7-10.
Keraf, Gorys. 1984. Komposisi. Ende-Flores: Nusa Indah
Nurkencana, Wayan, Drs, dkk. 1992. Evaluasi Hasil Belajar. Surabaya: Usaha Nasional
Musaba, Zulkifli. 1994. T erampil Menulis. Banjarmasin: Sarjana Indonesia.
Puspasari, Maulidya, 2006. “Peningkatan Pembelajaran Menulis Puisi Dengan Pendekatan Kontekstual Siswa Kelas VIII SMP Negeri 25 Surabaya”. Surabaya: Unesa.
Rahman, Saudi, Drs., dkk. 2018. Bahasa Indonesia Untuk SMP Kelas VIII. Jakarta: PT. Temprina Media Grafika.
Siswanto, Wahyudi. 2008. Model Pembelajaran Menulis Puisi. Dalam Seminar Nasional HISKI. Malang: Universitas Malang.
Sribagus, 2005. “Memaksimalkan Proses dan Kualitas Produk Melalui Penerapan Model "Deconstruction-Construction" dalam Mata Kuliah Writing III untuk Mahasiswa Program Pendidikan Bahasa Inggris”. Mataram: Universitas Mataram.
Subana, M dan Sunarti, 1998. Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia. Bandung: Pustaka Setia.