Pendampingan untuk Pencegahan Stunting Di Desa Korleko Selatan
DOI:
https://doi.org/10.29303/jpimi.v1i2.1480Kata Kunci:
stunting, gizi, kesehatan, kesejahteraanAbstrak
Salah satu tantangan yang dihadapi generasi-generasi terkini Indonesia adalah maraknya trend sebuah kondisi gagal tumbuh atau lebih sering disebut stunting. Kondisi ini adalah saat dimana seorang anak (juga dewasa) mengalami pertumbuhan yang terhambat, menghasilkan kondisi fisik (tinggi dan berat badan) yang terbilang dibawah rata-rata – menjadi konteks tersendiri jika dikomparasikan dengan data generasi sebelumnya, yang mana menunjukan Indonesia terbilang “darurat stuntingâ€. Terjadi demikian dikarenakan beberapa hal, diantaranya adalah kurangnya asupan gizi yang diperlukan, terutama di 1000 hari pertama kehidupan (atau dari kandungan hingga usia bayi 2 tahun), sering mengalami sakit dalam 1000 hari tersebut, juga keadaan rahim yang kurang memadai. Yang juga menjadi causa sekunder antara lain adalah kesehatan lingkungan termasuk kebersihan, faktor ekonomi, kesadaran orang tua (terutama ibu) yang kurang, dan pernikahan/kehamilan dini. Efek samping yang juga kerap terjadi pada anak adalah kelemahan kemampuan kognitif tertentu seperti ketanggapan, kemampuan problem solving yang rendah, dan sebagainya. Artikel ilmiah ini akan membahas topik ini dengan mengacu pada data yang didapatkan dari riset selama tim berada di Desa Korleko Selatan, Labuhan Haji, Lombok Timur yang juga terdata sebagai daerah dengan tingkat stunting yang cukup tinggi.Unduhan
Diterbitkan
2022-09-14
Cara Mengutip
Rahman, A., Herlindawati, N. ., Armili, L. ., Apridho, L. G. ., Maharani, L. ., Putra, I. G. A. D. ., … Lumentah, M. B. . (2022). Pendampingan untuk Pencegahan Stunting Di Desa Korleko Selatan. Jurnal Pengabdian Inovasi Masyarakat Indonesia , 1(2), 87–93. https://doi.org/10.29303/jpimi.v1i2.1480
Terbitan
Bagian
Articles