Stroke Terkait Penyakit Dekompresi pada Penyelam

Penulis

  • Fachry Prasetyo Hutomo Fakultas Kedokteran Universitas Mataram
  • Muhammad Zaariq Prasetyo Fakultas Kedokteran Universitas Mataram
  • Dimas Zul Fariqhan Fakultas Kedokteran Universitas Mataram
  • I Made Brama Atmaja Fakultas Kedokteran Universitas Mataram
  • Gina Zahro Ambarah
  • Danesh Hadyljinan Utomo
  • Herpan Syafii Harahap Departemen Neurologi, Fakultas Kedokteran Universitas Mataram
  • Stephanie Elizabeth Gunawan Departemen Neurologi, Fakultas Kedokteran Universitas Mataram

DOI:

https://doi.org/10.29303/lmj.v1i3.848

Kata Kunci:

Penyakit dekompresi, Stroke, DCI, DCS, AGE, Penyelam

Abstrak

Latar Belakang: Penyakit dekompresi merupakan sekumpulan gejala akibat terbentuknya gelembung udara dalam aliran darah atau jaringan selepas elevasi mendadak pada penyelam. Gelembung udara yang terbentuk seringkali mengakibatkan gejala-gejala obstruktif pada jaringan yang terdampak. Pada jaringan otak, emboli gelembung gas yang masuk ke dalam sirkulasi menyebabkan manifestasi stroke akibat hipoperfusi jaringan parenkim otak. Insidensi dan derajat keparahan yang diakibatkan oleh penyakit dekompresi ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yang terkait dengan kedalaman dan penyelam itu sendiri. Tatalaksana yang diberikan pada pasien stroke terkait dengan penyakit dekompresi memiliki pendekatan yang melingkupi rekompresi dan terapi stroke.   Metode: Literatur-literatur yang dipilih merupakan studi yang relevan dengan topik dari tinjauan pustaka ini. Semua sumber penelitian yang dicakupkan dalam penelitian ini telah diajukan kepada dokter pembimbing untuk diteliti lebih lanjut. Pencarian literatur dilakukan dari database secara online melalui Google Scholar dan PubMed. Beberapa literatur yang relevan akhirnya ditemukan melalui kata-kata kunci yang disaring dari literatur yang telah ditemukan sebelumnya. Kesimpulan : Penyakit dekompresi terjadi obstruksi akibat emboli gas di bagian pembuluh darah arteri yang memperfusi otak sehingga terjadi stroke iskemik, perlu mempertahankan jaringan yang mengalami penurunan perfusi dan mengembalikan aliran darah ke jaringan yang terdampak.

Diterbitkan

2023-03-21