Antibiotik sebagai Terapi Tambahan terhadap Komplikasi pada Pasien dengan Fraktur Basis Cranii

Penulis

  • Komang Adi Praja Semara Putra Faculty of Medicine, University of Mataram
  • Luh Ade Dita Rahayu Faculty of Medicine, University of Mataram
  • Mariska Dela Pebrianti Faculty of Medicine, University of Mataram
  • Siti Annisa Rahmasita Faculty of Medicine, University of Mataram
  • Nabilla Septiana Faculty of Medicine, University of Mataram

DOI:

https://doi.org/10.29303/lmj.v1i1.523

Kata Kunci:

Fraktur Basis Cranii, Antibiotik, Kebocoran CSF, Meningitis, Defisit Neurologi

Abstrak

Latar Belakang: fraktur basis cranii merupakan trauma yang terjadi pada dasar tengkorak yang dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung yang terjadi sekitar 7% hingga 16% daru cedera kepala non perforasi. Ada tiga jenis fraktur dasar tengkorak: fraktur fossa anterior, fraktur fossa tengah, dan fraktur fossa posterior. Penggunaan antibiotik profilaksis masih kontroversial. Metode: Tinjauan sistematis dilakukan melalui PubMed, ScienceDirect, Cochrane Library, dan Google Scholar, mencari uji acak terkendali dan studi observasional yang menganalisis efek antibiotik pada luaran klinis pasien fraktur basis cranii. Hasil: Menghasilkan 3 studi observasional dan 1 RCT dengan total 1.390 subjek. Antibiotik menurunkan kejadian meningitis tetapi tidak berpengaruh pada hasil lainnya. Kesimpulan: Pemberian antibiotik pada pasien dengan fraktur basis cranii telah menunjukkan penurunan kejadian meningitis Kata Kunci: Fraktur basis cranii, antibiotik, kebocoran CSF, meningitis, defisit neurologi

Diterbitkan

2022-01-19