PEMANFAATAN LIMBAH SAMPAH ORGANIK RUMAH TANGGA MELALUI MEDIA LUBANG RESAPAN BIOPORI DI DESA GUNUNG MALANG, KABUPATEN LOMBOK TIMUR
DOI:
10.29303/wicara.v2i5.5556Diterbitkan:
2024-10-29Terbitan:
Vol 2 No 5 (2024): Jurnal Wicara DesaKata Kunci:
Biopori, Kebersihan, Organik, SampahArticles
Unduhan
Cara Mengutip
Abstrak
Sampah merupakan salah satu permasalahan yang banyak ditemukan pada seluruh negara. Sampah merupakan sisa yang dihasilkan aktivitas makhluk hidup kemudian terbuang tanpa melakukan pengelolaan sampah, sehingga menyebabkan terjadinya penumpukan. Penumpukan sampah adalah akibat rendahnya kesadaran masyarakat terkait pentingnya kegiatan pengolahan sampah khususnya sampah kegiatan rumah tangga yang banyak ditemukan di setiap rumah pada suatu daerah. Jumlah dan jenis sampah terus meningkat, Hal ini dapat dilihat dari data Sistem Informasi Penaggulangan Sampah Nasional (SIPSN) pada tahun 2024 yang mencatat bahwa sampah tidak terkelola mencapai 35.96% setara dengan 11.605.262,32 ton/tahun, berdasarkan sumbernya sampah rumah tangga mencapai 49.6% daripada sampah lainnya. Permasalahan terkait banyaknya sampah yang tidak diolah dengan baik sehingga menyebabkan kotornya lingkungan di desa Gunung Malang. Tumpukan sampah rumah tangga yang terdiri dari sampah organik dan anorganik ini disebabkan terbatasnya tempat pembuangan akhir (TPA) dan armada pengangkutan sampah yang masuk di wilayah desa Gunung Malang, selain itu kurangnya kesadaran masyarakat terkait pemilahan dan pengelolaan sampah menjadi penyebab kurangnya kebersihan dan kesehatan lingkungan. Solusi yang didapatkan yaitu melakukan edukasi pemilahan sampah dan pemanfaatan sampah organik dengan menggunakan metode lubang resapan biopori sebagai tempat pembuangan sampah organik. Pemberian materi terkait manfaat lubang resapan biopori oleh DLHK dan melakukan penanaman di beberapa titik. Lubang resapan biopori berfungsi sebagai tempat resapan air dan penampungan sampah organik yang memiliki manfaat sebagai pupuk kompos.Referensi
Karuniastuti, N. (2014). Teknologi Biopori Untuk Mengurangi Banjir Dan Tumpukan Sampah Organik. Jurnal Forum Teknologi, 4(2), 64–69.
Kurniawan, D. A., & Santoso, A. Z. (2020). Pengelolaan Sampah di daerah Sepatan Kabupaten Tangerang. ADI Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(1), 31–36.
Lando, A. T., Arifin, A. N., Rahim, I. R., Sari, K., Djamaluddin, I., & Damayanti, A. D. (2022). Sosialisasi Pemilahan Sampah Kepada Siswa Kelas 1 SDIT Ikhtiar Makassar. Jurnal Tepat, 5(1), 45–59.
Prasetyo, T., Eka Putri Manurung, N., Africano, F., Desiana, L., Dewantara, B., Hermialingga, S., Burhan, A., Aji Nugraha, Y., Adha, U., Cahya, G., Nadeak, E., Kurniawan, E., & Amri Yahya, M. (2023). PENYULUHAN TENTANG SAMPAH ORGANIK DAN ANORGANIK, PEMILAHAN SAMPAH, SERTA PENGOLAHANNYA. Communnity Development Journal, 4(6), 13495–13500.
Sasputra, I. N., Koamesah, S. M. J., & Rante, S. D. T. (2020). PENGARUH PAPARAN ASAP BAKARAN SAMPAH PLASTIK TERHADAP GAMBARAN SEL-SEL INFLAMASI DAN GAMBARAN HISTOPATOLOGI PARU MENCIT. Cendana Medical Journal, 20(2), 228–234.
Yohana, C., Griandini, D., & Muzambeq, S. (2017). Penerapan Pembuatan Teknik Lubang Biopori Resapan Sebagai Upaya Pengendalian Banjir. Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Madani (JPPM), 1(2), 296–308.