Sosialisasi Gangguan Belajar Spesifik (Disleksia) kepada Guru-Guru Sekolah Menengah Pertama di Kecamatan Jerowaru

Awareness Program on Specific Learning Disorders (Dyslexia) for Junior High School Teachers in Jerowaru Indonesia

Penulis

  • Saharudin Saharudin Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP, University of Mataram, Indonesia
  • Syaiful Musaddat Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP, University of Mataram, Indonesia
  • Pipit Aprilia Susanti Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP, University of Mataram, Indonesia
  • Agusman Agusman Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP, University of Mataram, Indonesia
  • Marlinda Ramdhani Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP, University of Mataram, Indonesia
  • Wahyu Hidayat Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP, University of Mataram, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.29303/darmadiksani.v5i1.6961

Kata Kunci:

Disleksia, Gangguan Belajar, Pembelajaran Berdiferensiasi, Pembelajaran Tanggap Budaya

Abstrak

Pengabdian ini dilatari oleh masih banyak guru yang tidak memahami jenis dan karakteristik gangguan belajar spesifik (disleksia) pada peserta didik sehingga mereka cenderung melabeli peserta didiknya dengan label “bodoh” atau semisalnya. Oleh karena itu, dibutuhkan sosialisasi kepada para guru mengenai gangguan belajar spesifik di kalangan peserta didik dengan melibatkan profesional psikolog sehingga para guru juga bisa mengambil langkah-langkah dalam menangani kasus gangguan belajar yang dialami peserta didiknya. Selain berbicara persoalan gangguan belajar, juga dibicarakan perihal pembelajaran yang berpihak kepada peserta didik: pembelajaran berdiferensiasi dan pembelajaran yang tanggap budaya. Berdasarkan hasil post-test, hasil sosialisasi menunjukkan bahwa para guru telah bisa mengetahui, memahami, dan menjelaskan jenis-jenis gangguan belajar pada peserta didik, ciri-ciri peserta didik yang mengalami gangguan belajar, dan asbab terjadinya gangguan belajar pada peserta didik. Adanya pengetahuan dan pemahaman tentang gangguan belajar (yang dialami peserta didik) berimplikasi pada kesadaran para guru SMPN 1 Jerowaru untuk melakukan pembelajaran yang berpihak pada peserta didiknya mulai dari penyususan perangkat pembelajaran hingga evaluasinya. Disarankan agar penyuluhan psikoedukasi kesehatan mental untuk para guru dan peserta didik semacam ini rutin dilakukan sebagai upaya menciptakan pembelajaran yang berpihak pada peserta didik dan pembaharuan informasi terkait ragam kerangka strategi dalam pembelajaran, serta perlu melibatkan orang tua dan profesional untuk membantu guru dalam menghadapi peserta didik yang mengalami gangguan belajar spesifik disleksia ini.

Diterbitkan

2025-06-12

Terbitan

Bagian

Articles

Cara Mengutip

Sosialisasi Gangguan Belajar Spesifik (Disleksia) kepada Guru-Guru Sekolah Menengah Pertama di Kecamatan Jerowaru: Awareness Program on Specific Learning Disorders (Dyslexia) for Junior High School Teachers in Jerowaru Indonesia. (2025). DARMADIKSANI, 5(1), 93-103. https://doi.org/10.29303/darmadiksani.v5i1.6961

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama

1 2 > >>