Pelatihan Pengembangan Genre Teks Berbasis Cerita dan Budaya Lokal bagi Guru-Guru MGMP Bahasa Indonesia Kabupaten Lombok Barat

Authors

Siti Rohana Hariana Intiana , Suyanu , Kaharuddin , Syaiful Musaddat , Rahmad Hidayat

DOI:

10.29303/darmadiksani.v1i2.557

Published:

2021-12-31

Issue:

Vol. 1 No. 2 (2021): Edisi Desember

Keywords:

Cerita dan budaya lokal, Genre teks

Articles

Downloads

How to Cite

Intiana, S. R. H., Suyanu, Kaharuddin, Musaddat, S., & Hidayat, R. (2021). Pelatihan Pengembangan Genre Teks Berbasis Cerita dan Budaya Lokal bagi Guru-Guru MGMP Bahasa Indonesia Kabupaten Lombok Barat. Darma Diksani: Jurnal Pengabdian Ilmu Pendidikan, Sosial, Dan Humaniora, 1(2), 1–10. https://doi.org/10.29303/darmadiksani.v1i2.557

Abstract

ABSTRAK Pengabdian pada Masyarakat ini berjudul “Pelatihan Pengembangan Genre Teks Berbasis Cerita dan Budaya Lokal bagi Guru-guru MGMP Bahasa Indonesia Kabupaten Lombok Barat.†Kegiatan ini bertujuan: (1) untuk memberikan pengetahuan kepada para peserta yakni para guru MGMP Bahasa Indonesia tentang pembelajaran berbasis teks, genre teks, dan pengembangan genre teks berbasis cerita dan budaya lokal; dan (2) untuk memberikan keterampilan kepada para peserta dalam mengembangkan genre teks berbasis cerita dan budaya lokal sebagai bahan pembelajaran berbasis teks. Materi pelatihan disajiikan dengan metode ceramah, diikuti dengan tanya jawab dan penugasan/latihan mengembangkan genre teks berbasis cerita dan budaya lokal. Berdasarkan analisis hasil pelatihan, dapat dikatakan bahwa kegiatan ini cukup berhasil. Hal ini terbukti dari kualitas hasil kegiatan berupa: (1) identifikasi genre teks yang akan dikembangkan. Hasil identifikasi genre teks dimaksud, yaitu: (a) untuk kelas X: teks laporan hasil observasi (LHO), teks ekposisi, teks anekdot, teks cerita rakyat (Hikayat), teks negosisasi, teks biografi, teks puisi, dan teks debat; (b) untuk kelas XI: teks prosedur, teks ekpanasi, teks ceramah, teks cerpen, dan teks resensi; dan (c) untuk kelas XII: teks cerita sejarah, teks editorial, teks ulasan buku, teks artikel, serta teks kritik dan esai; (2) identifikasi bentuk-bentuk budaya lokal yang akan dikembangkan sebagai genre teks. Hasil identifikasi bentuk-bentuk budaya lokal dimaksud, yaitu: (a) teks deskripsi: tradisi presean, Taman Narmada, Pantai Senggigi, Pantai Kuta, (b) teks negosisasi: sorong serah, bait janji, nunas panutan, (c) teks prosedur: begasingan, bedodot, perang topat, pelecing, (d) teks eksplanasi: merariq, pelayaran, gerah bulan, (e) teks cerita sejarah: Kerajaan Selaparang, Putri Mandalika, Dende Fatimah, (f) teks biografi: TGH Zainuddin Abdul Majid, TGH Alif Batu; dan (3) Genre teks yang dikembangkan berdasarkan budaya lokal yang telah diidentifikasi. Genre teks yang berhasil dikembangkan antara lain: (a) teks biografi berjudul Muhammad Asegaf “Zainuddin Abdul Majidâ€, (b) teks prosedur berjudul Membuat Cengeh Khas Lombok dan Membuat Doko-doko Jajanan Tradisional Sasak, (c) teks LHO berjudul Tradisi Praq Api dan Sapuq Sasak, dan (d) teks prosedur berjudul Manuk Kurung Sasak.   ABSTRACT This community service is entitled “Training for the Development of Story-Based Text Genres and Local Culture for Indonesian Language MGMP Teachers in West Lombok Regency.†The objectives are: (1) to provide knowledge to participants about text-based learning, text genres, and the development of story-based text genres and local culture; and (2) to provide skills to participants in developing text genres based on story and local culture as text-based learning materials. The materials were delivered using lecture, question and answer, and assignments/practices methods to develop text genres based on stories and local cultures. The results show that this program is quite successful as can be observed from the quality of the activities performed such as: (1) identification of the text genre to be developed that included: (a) for class X: observational report text (LHO), exposition text, anecdotal text, folklore text, negotiation text, biography text, poetry text, and debate text; (b) for class XI: procedure text, expansion text, lecture text, short story text, and review text; and (c) for class XII: historical narrative texts, editorial texts, book review texts, article texts, as well as critical texts and essays; (2) identification of local cultural forms to be developed as text genre that included: (a) descriptive text: Presean tradition, Narmada Park, Senggigi Beach, Kuta Beach, (b) negotiation text: sorong serah, bait janji, bait janji, nunas panutan, (c) procedure text: begasingan, bedodot, perang topat, pelecing, (d) explanatory text: merariq, pelayaran, gerah bulan, (e) historical story text: Kerajaan Selaparang, Putri Mandalika, Dende Fatimah, (f) biographical text: TGH Zainuddin Abdul Majid, TGH Alif Batu; and (3) The text genres that were successfully developed based on the identified local culture include: (a) biographical text entitled Muhammad Asegaf “Zainuddin Abdul Majidâ€, (b) procedural text entitled Membuat Cengeh Khas Lombok and Membuat Doko-doko Jajanan Tradisional Sasak, (c) LHO text entitled Tradisi Praq Api and Sapuq Sasak, and (d) procedure text entitled Manuk Kurung Sasak.

Author Biographies

Siti Rohana Hariana Intiana, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP, University of Mataram, Indonesia

Suyanu, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP, University of Mataram, Indonesia

Kaharuddin, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP, University of Mataram, Indonesia

Syaiful Musaddat, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP, University of Mataram, Indonesia

Rahmad Hidayat, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP, University of Mataram, Indonesia

Most read articles by the same author(s)

1 2 > >> 

Similar Articles

1 2 3 4 5 6 7 8 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.