SOSIALISASI PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DENGAN PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN SARIAWAN

  • Fatya Kamila Putri Universitas Mataram
  • Baiq Aluh Nurfatimah Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Mataram
  • Early Windary Suhayatman Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Mataram
  • Adila Rizkika Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Mataram
Kata Kunci: Pencegahan dan Pengobatan Sariawan, Perilaku Hidup Bersih, Desa Terong Tawah, SD Negeri 2 Terong Tawah

Abstrak

Sariawan atau Stomatitis aphtosa merupakan penyakit inflamasi yang sering terjadi di bagian rongga mulut. Sariawan biasanya dapat berupa bercak tunggal maupun berkelompok yang berwarna putih kekuningan yang permukaannya cekung. Tujuan dari kegiatan ini untuk meningkatkan pengetahuan kesehatan pada siswa-siswi SD Negeri 2 Terong Tawah melalui edukasi pencegahan dan pengobatan sariawan dan dapat mengubah perilaku kesehatan pada anak SDN 2 Terong Tawah ke arah yang lebih baik. Peningkatan pengetahuan dilakukan dengan sosialisasi dan sistem pre test - post test. Hasil evaluasi tertulis berupa pre test dan post test memperoleh nilai dengan rata - rata 64,58± 16,14 sebaliknya sesudah diberikan pemaparan materi, beberapa siswa mengalami peningkatan dan rata - rata nilai post test yang diperoleh yaitu 85 ± 8,84. Kegiatan ini dapat meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan pada siswa-siswi SD Negeri 2 Terong Tawah melalui edukasi pencegahan dan pengobatan sariawan.

Referensi

Anik, M. 2013. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Jakarta : Trans Info Media
Kemenkes RI. 2019. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 28 Tahun 2019 tentang Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan untuk Masyarakat Indonesia. In Kementrian Kesehatan RI.
Puspita, Nony. 2016. Uji Aktivitas Antijamur Ekstrak Soxhletasi Daun Kaki Kuda (Centella asiatica,Urb) Terhadap Candida albicans ATCC 10231 dan Candida albicans Hasil Isolasi Penderita Sariawan. Surakarta: Fakultas Biologi Universitas Setia Budi.
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) (2018). Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian RI tahun 2018.
Tarakji, et al. 2015. Guideline for The Diagnosis and Treatment of Recurrent Aphthous Stomatitis for Dental Practitioners. Journal of International Oral Health : JIOH. 7(5).
Diterbitkan
2024-06-11