PEMANFAATAN AQUAPONIK SEBAGAI TEKNOLOGI BUDIDAYA IKAN NILA DAN SAYURAN YANG MENDUKUNG PERTANIAN BERKELANJUTAN DI DESA KAYANGAN, KECAMATAN KAYANGAN, KABUPATEN LOMBOK UTARA
DOI:
10.29303/wicara.v1i3.2447Diterbitkan:
2023-06-20Terbitan:
Vol 1 No 3 (2023): Jurnal Wicara DesaKata Kunci:
aquaponics, society empowerment, tilapia, vegetablesArticles
Unduhan
Cara Mengutip
Abstrak
Pengenalan teknik menanam aquaponik ini bertujuan untuk memberikan contoh penerapan teknologi pertanian maju dan berkelanjutan kepada masyarakat yang ada di desa Kayangan, kecamatan Kayangan kabupaten Lombok Utara (KLU). Kegiatan ini dilakukan mulai Desember 2022 sampai Februari 2023 bertempat di dusun Bagek Kembar, Kayangan. Ikan yang digunakan yaitu berupa benih ikan nilai yang sudah berumur 60 hari dengan ukuran 10 cm x 5 cm yang dipelihara pada wadah terpal berukuran 4x3 m. Media tumbuh tanaman yang digunakan yaitu berupa busa bekas yang diambil dari salah satu rumah warga dengan ukuran 5 cm, penempatan media tanam menggunakan gelas plastik bekas dan botol bekas sebagai wadah penempatan gelas plastik. Sayuran yang digunakan pada pembuatan aquaponik ini yaitu berupa sawi hijau, selada dan pakcoy. Nutrisi yang digunakan sebagai pendukung tumbuhnya tanaman yaitu berupa kotoran ikan dan beberapa tambahan nutrisi organik yang dibuat secara mandiri menggunakan sampah organik yang berasal dari dapur. Hasil pemanfaatan teknologi aquaponik sebagai teknologi budidaya menunjukkan bahwa tanaman tumbuh akan tetapi daun tanaman berwarna kuning dan ikan yang berada dalam kolam dapat tumbuh besar.Referensi
Adimihardja, A., L.I. et al. 2000. Sumberdaya Lahan Indonesia dan Pengelolaannya. Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Departemen Pertanian. Hlm 19.
Aswanti. 2008. Dalam Konteks Pemenuhan Gizi Seimbang. Jurnal Kependudukan Indonesia. 3(2): 97–119.
Connolly, dkk. (2010): Optimization of a backyard aquaponic food production system. McGill University
Dewanti, P. (2019). “Budidaya Terpadu Ikan Dan Sayuran Melalui Metode Akuaponik Di Desa Serut Kecamatan Panti Kabupaten Jember.†Warta Pengabdian 13(4):164. doi: 10.19184/wrtp.v13i4.13766.
Diver, S. (2006): Aquaponics—Integration of Hydroponics with Aquaculture. ATTRA—National Sustainable Agriculture Information Service (National Center for Appropriate Technology).
Febrianti, D., et al. (2020). Membangun Bangsa Dari Desa Melalui Sistem Akuaponik Ditengah Pandemi Covid 19. LOGISTA-Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat, 4(2), 450-456.
Kao, T. C., et al. (1991). The dynamic root floating hydroponic technique: year-round production of vegetables in roc on Taiwan. Taipei, Taiwan: ASPAC Food & Fertilizer Technology Center.
Khairuman, A. dkk. 2005. Budi Daya Ikan Nila Secara Intensif. Jakarta, AgroMedia.
Maharani, N. dkk. 2016. Penerapan Aquaponic Sebagai Teknologi Tepat Guna Pengolahan Limbah Cair Kolam Ikan Di Dusun Kergan, Tirtomulyo, Kretek, Bantul, Yogyakarta. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta
Notohadinegoro, T. 2000. Diagnostik Fisik Kimia dan Hayati Kerusakan Lahan. Makalah pada Seminar Pengusutan Kriteria Kerusakan Tanah/Lahan, Asmendep I LH/Bapedal. 1-3 Juli 1999. Yogyakarta. Hlm. 54-61.
Nugraheni, W. 2013. Urban Farming Gaya Bertani Spesifik Kota. Yogyakarta.
Oriska, R. 2012. Tanah. Universitas Negeri Yogyakarta: Yogyakarta.
Sastro, Y. 2016. Teknologi Akuaponik Mendukung Pengembangan Urban Farming. Jakarta: BPTP Jakarta.
Savidov, N. 2004. Evaluation and Development or Aquaponics Production and Product Market Capabilities in Alberta. In Alberta Agriculture Food and Rural Development. Ids Initiatives Fund Final
Susanto H. (2006): Budidaya ikan di pekarangan (Edisi Revisi). Penebar Swadaya, Jakarta.
Zidni I, dkk. 2013. Pengaruh padat tebar terhadap pengaruh benih lele sangkuriang (Clarlas garlepinus) dalam sistem akuaponik. Jurnal Perikanan dan Kelautan 4(4): 315-324.