PENGOLAHAN LENGKUAS MENJADI LENGKUAS BUBUK UNTUK MENGOPTIMALKAN PEMANFAATAN LENGKUAS DI DESA PENIMBUNG, KEC. GUNUNG SARI, LOMBOK BARAT

Abstrak

Desa Penimbung merupakan salah satu desa penghasil lengkuas di Kecamatan Gunungsari. Kabupaten Lombok Barat. Lengkuas atau laos merupakan salah satu jenis rempah-rempah yang sering digunakan pada makanan Indonesia. Permasalahan yang dihadapi para petani lengkuas di Desa Penimbung adalah rendahnya harga jual lengkuas, kurangnya inovasi dalam pengolahan lengkuas dan penurunan kualitas panen cepat yang disebabkan oleh hama sehingga mengakibatkan lengkuas menghitam dan mengering (rusak). Berdasarkan potensi dan permasalahan yang ada, maka dibutuhkan inovasi baru dalam pengolahan lengkuas yang dapat meningkatkan harga dan daya tahan lengkuas dengan mengolah lengkuas menjadi lengkuas bubuk yang memiliki daya tahan yang lama. Lengkuas bubuk yang dihasilkan terdiri dari dua varian, yaitu lengkuas bubuk halus dan lengkuas bubuk kasar. Lengkuas yang dihasilkan dikemas menggunakan standing   pouch sehingga lebih mudah disimpan, higienis dan lebih praktis untuk digunakan. Selain itu, pengemasan juga berfungsi untuk meningkatkan nilai ekonomis produk. Hasil studi lengkuas mengandung senyawa-senyawa terpenoid seperti galanoklaton, 16-dial,12-labdiena-1510,25 Galanoklaton, 16-dial, 12-labdiena-15 yang tergolong diterpen dan 1,8 cineol yang merupakan golonga monoterpen. Senyawa-senyawa ini berfungsi untuk memberikan aroma khas pada masakan dan menghilangkan bau amis pada beberapa jenis masakan. Lengkuas merupakan tanaman obat yang mengandung antimikrobial diterpene serta eugenol yang dapat membunuh jamur dan menghentikan pertumbuhannya. Secara tradisional, rimpang lengkuas dimanfaatkan sebagai obat penyakit kulit yang disebabkan oleh jamur, seperti kurap, koreng, bisul, dan lain-lain. Adanya inovasi ini diharapkan dapat menjadi solusi terhadap permasalahan yang dihadapi oleh para petani lengkuas di Desa Penimbung.