Ritual Ngaben Dalam Praktik Keagamaan Komunitas Hindu Bali Di Lingkungan Batudawa, Mataram
Main Article Content
Abstract
Penelitian yang berjudul “Ritual Ngaben Dalam Praktik Keagamaan Komunitas Hindu Bali Di Lingkungan Batudawa, Mataram†bertujuan untuk melihat bagaimana konstruksi ritual ngaben bagi masyarakat, proses pelaksanaan dalam upacara pengabenan, pergeseran makna, dan bagaimana dampak ekonomi dari pelaksanaan ritual pengabenan. Dalam menganalisis penelitian ini menggunakan teori konstruksi sosial yang dikemukakan oleh Peter L. Berger dan Luckmann dan teori solidaritas sosial yang dikemukakan oleh Emile Durkheim. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan desain fenomenologi. Penentuan informan penelitian ini menggunakan purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dokumentasi dan teknik keabsahan data. Data dianalisis dengan menggunakan model analisis interaktif Miles dan Huberman yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa masyarakat menkonstruksikan ritual ngaben merupakan suatu tradisi yang sudah ada sejak lama yang telah dilaksanakan berulang kali oleh masyarakat. Adanya faktor-faktor seperti mempertahankan tradisi dan menjalankan kewajiban sebagai umat Hindu, selain itu terdapat nilai-nilai yang terkandung dalam pelaksanaan ngaben bagi masyarakat seperti nilai kekeluargaan dan solidaritas sosial membuat ritual ini masih terjaga hingga saat ini.
Dalam pelaksanaan ritual ngaben di Lingkungan Batudawa terdapat proses yang harus di lewati terlebih dahulu sebelum melaksanakan ritual antara lain: meminta hari baik untuk ngaben, pemberitahuan kepala banjar kepada masyarakat dan yang terakhir adalah pelaksanaan ritual ngaben. Terdapat pergeseran makna ngaben bagi masyarakat pada saat ini dikarenakan perkembangan zaman saat ini yang berimbas pada berubahnya hubungan solidaritas dalam masyarakat dan adanya pembagian kelas sosial dalam pelaksanaan ritual ngaben. Dalam pelaksanaan ngaben sudah umum dalam pengetahuan masyarakat bahwa membutuhkan biaya yang banyak untuk menjalankan ritual ini. Seringkali masyarakat memaksakan diri untuk melaksanakan pengabenan karena gengsi melihat orang lain, membuat adanya praktek-praktek seperti menjual harta benda dan meminjam uang untuk melaksanakan ngaben. Adanya praktek-praktek seperti ini sudah menjadi hal yang biasa dalam pengetahuan masyarakat.
Dalam pelaksanaan ritual ngaben di Lingkungan Batudawa terdapat proses yang harus di lewati terlebih dahulu sebelum melaksanakan ritual antara lain: meminta hari baik untuk ngaben, pemberitahuan kepala banjar kepada masyarakat dan yang terakhir adalah pelaksanaan ritual ngaben. Terdapat pergeseran makna ngaben bagi masyarakat pada saat ini dikarenakan perkembangan zaman saat ini yang berimbas pada berubahnya hubungan solidaritas dalam masyarakat dan adanya pembagian kelas sosial dalam pelaksanaan ritual ngaben. Dalam pelaksanaan ngaben sudah umum dalam pengetahuan masyarakat bahwa membutuhkan biaya yang banyak untuk menjalankan ritual ini. Seringkali masyarakat memaksakan diri untuk melaksanakan pengabenan karena gengsi melihat orang lain, membuat adanya praktek-praktek seperti menjual harta benda dan meminjam uang untuk melaksanakan ngaben. Adanya praktek-praktek seperti ini sudah menjadi hal yang biasa dalam pengetahuan masyarakat.
Article Details
How to Cite
Eka Perdana, I. P., Hamdi, S., & Ramdani, T. (2022). Ritual Ngaben Dalam Praktik Keagamaan Komunitas Hindu Bali Di Lingkungan Batudawa, Mataram. Religion, Culture, and State Journal, 2(1), 1–33. Retrieved from https://journal.unram.ac.id/index.php/rcs/article/view/362
Section
Articles
References
Anwar, Yesmil dan Adang. 2017. Sosiologi Untuk Universitas. Bandung: PT Refika Aditama.
Astuti, Ari. 2016. Ritual Kematian Dalam Agama Hindu Bali Di Desa Tegal Besar Kecamatan Belitang Kabupaten Oku Timur Sumatera Selatan. (Skripsi S1 Di Prodi Jurusan Perbandingan Agama Fakultas Ushuluddin Dan Pemikiran Islam Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga).
https://bulelengkab.go.id/detail/artikel/makna-upacara-ngaben-92, diakses pada tanggal 12 desember 2019.
https://kumparan.com/ari-ulandari/mengintip-14-tradisi-unik-upacara-kematian-di-indonesia, diakses pada tanggal 14 desember 2019.
http://pustakademik.blogspot.com/2017/10/validitas-dan-reliabilitas-penelitian.html, diakses pada tanggal 28 januari 2020.
Moleong, Lexy J. 2005. Metodologi Penelitian Kulitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Putra ,Brian Syah. Solidaritas Kehidupan Penambang Belerang Tradisional Di Kawah Wijen(Studi Pada Penambang Belerang Tradisional Kawah Wijen). Jurnal Sosial Dan Politik Unair. Artikel belum diterbitkan.
Riyanto, Geger. 2009. Peter L Berger Perspektif metateori pemikiran. Jakarta: LP3ES.
Saudi, Achmad Firdaus. 2018. Makna Upacara Ngaben Bagi Masyarakat Hindu Di Surabaya dalam Jurnal Antropologi. Vol.64/18:3-6.
Soekanto, Soerjono dan Sulistyowati, Budi, 2017. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers.
Suadityawan, I Putu, dkk. 2015. Interaksi Sosial Dalam Pelaksanaan Ritual Keagamaaan Masyarakat Hindu-Bali(Studi pada ritual ngaben di krematorium). Jurnal belum diterbitkan.
Sudarsana, Putu. 2002. Ajaran Agama Hindu Upacara Pitra Yadnya. Denpasar: Mandara Sastra.
Sumarni, Ni Wayan dan Raharjo, Sukirno Hadi. 2002. Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti. Jakarta: Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan.
Supartika, Ketut. 2011. Ngaben Ngelanus Dari Sudut Pandang Sastra Agama Hindu. Surabaya: Paramita.
Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R & D. Bandung: Alfabeta.
Wikarman, Singgih. 1998. Ngaben Sarat (Sawa Pratek- Sawa Wedana). Surabaya: Paramita.
Wirawan, IB. 2012. Teori-Teori Sosial Dalam Tiga Paradigma. Jakarta: Prenamedia Group.
Astuti, Ari. 2016. Ritual Kematian Dalam Agama Hindu Bali Di Desa Tegal Besar Kecamatan Belitang Kabupaten Oku Timur Sumatera Selatan. (Skripsi S1 Di Prodi Jurusan Perbandingan Agama Fakultas Ushuluddin Dan Pemikiran Islam Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga).
https://bulelengkab.go.id/detail/artikel/makna-upacara-ngaben-92, diakses pada tanggal 12 desember 2019.
https://kumparan.com/ari-ulandari/mengintip-14-tradisi-unik-upacara-kematian-di-indonesia, diakses pada tanggal 14 desember 2019.
http://pustakademik.blogspot.com/2017/10/validitas-dan-reliabilitas-penelitian.html, diakses pada tanggal 28 januari 2020.
Moleong, Lexy J. 2005. Metodologi Penelitian Kulitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Putra ,Brian Syah. Solidaritas Kehidupan Penambang Belerang Tradisional Di Kawah Wijen(Studi Pada Penambang Belerang Tradisional Kawah Wijen). Jurnal Sosial Dan Politik Unair. Artikel belum diterbitkan.
Riyanto, Geger. 2009. Peter L Berger Perspektif metateori pemikiran. Jakarta: LP3ES.
Saudi, Achmad Firdaus. 2018. Makna Upacara Ngaben Bagi Masyarakat Hindu Di Surabaya dalam Jurnal Antropologi. Vol.64/18:3-6.
Soekanto, Soerjono dan Sulistyowati, Budi, 2017. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers.
Suadityawan, I Putu, dkk. 2015. Interaksi Sosial Dalam Pelaksanaan Ritual Keagamaaan Masyarakat Hindu-Bali(Studi pada ritual ngaben di krematorium). Jurnal belum diterbitkan.
Sudarsana, Putu. 2002. Ajaran Agama Hindu Upacara Pitra Yadnya. Denpasar: Mandara Sastra.
Sumarni, Ni Wayan dan Raharjo, Sukirno Hadi. 2002. Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti. Jakarta: Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan.
Supartika, Ketut. 2011. Ngaben Ngelanus Dari Sudut Pandang Sastra Agama Hindu. Surabaya: Paramita.
Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R & D. Bandung: Alfabeta.
Wikarman, Singgih. 1998. Ngaben Sarat (Sawa Pratek- Sawa Wedana). Surabaya: Paramita.
Wirawan, IB. 2012. Teori-Teori Sosial Dalam Tiga Paradigma. Jakarta: Prenamedia Group.