Sosialisasi Pembentukan Kosakata Bahasa Inggris dengan Pendekatan Morfologi bagi Mahasiswa D-III Farmasi Universitas Muhammadiyah Mataram

Authors

Nurachman Hanafi , Sri Mahawan , Nurul Azizah

DOI:

10.29303/darmadiksani.v2i2.2027

Published:

2022-12-15

Issue:

Vol. 2 No. 2 (2022): Edisi Desember

Keywords:

Kosakata, Informasi, Morfologi

Articles

Downloads

How to Cite

Hanafi, N., Mahawan, S., & Azizah, N. (2022). Sosialisasi Pembentukan Kosakata Bahasa Inggris dengan Pendekatan Morfologi bagi Mahasiswa D-III Farmasi Universitas Muhammadiyah Mataram. Darma Diksani: Jurnal Pengabdian Ilmu Pendidikan, Sosial, Dan Humaniora, 2(2), 133–138. https://doi.org/10.29303/darmadiksani.v2i2.2027

Abstract

ABSTRAK Pengajaran Bahasa Inggris bagi mahasiswa non Bahasa Inggris hingga kini masih menyisakan kendala yang dilematis.  Pengajaran untuk mereka, yang semestinya bersifat ESP, sering difokuskan kepada pembelajaran four skills: menyimak, berbicara, membaca dan menulis dengan maksud agar mahasiswa bisa secara instan menguasai Bahasa Inggris. Dengan model pembelajaran seperti ini, mahasiswa dihadapkan kepada penguasaan materi ajar (teaching materials) penuh variasi kalimat yang multi-makna (Hanafi, dkk 2019). Secara konseptual, isi bahan ajar mampu menciptakan situasi yang dapat memotivasi semangat belajar mereka. Sebaliknya, ketiadaan pengenalan dan penjelasan tentang content dan function words, yang wajib ada dalam setiap kegiatan pembelajaran  Bahasa Inggris (Gatherer 1986), menimbulkan problema tersendiri bagi mahasiswa. Sebagai solusinya, diperlukan teori pembentukan kosakata Bahasa Inggris berpendekatan morfologi dengan tujuan: (a) membekali mahasiswa dengan seperangkat pengetahuan pembentukan kosakata (derivational morphology), meliputi:  kelas kata (word classes), pencirian morfologis dan artinya, sehingga mereka mudah belajar Bahasa Inggris secara efektif dan efisien, dan (b) melatih kemampuan mahasiswa mengidentifikasi peran kata, baik sama atau berbeda jenis kelasnya namun mempunyai arti baru ketika diintegrasikan kedalam kalimat yang utuh di bidang Ilmu Farmasi yang sedang ditekuninya. “Informasi Pembentukan Kosakata Bahasa Inggris di UMMAT†melibatkan 27 mahasiswa PS D-III Farmasi sebagai partisipan, disampaikan dengan menggunakan metode ceramah, diskusi dan tanya-jawab. Untuk memperoleh umpan-balik (feed-back) dari hasil ketiga tahapan kegiatan, lalu disebarkan angket berskala Likert. Hasil yang diperoleh adalah 9 orang (25%) cukup puas dan cukup bermanfaat, 18 (50%) puas dan bermanfaat dan 9 (25%) kurang puas dan tanpa alasan.      ABSTRACT Up to now, teaching English to non-English students still faces a dilemma. Teaching for them, which should be ESP in nature, is often focused on learning four skills: listening, speaking, reading and writing with the aim that students can instantly master English. With such learning model, students are faced with mastering teaching materials full of multi-meaning sentence variations (Hanafi, et al. 2019). Conceptually, the contents of teaching materials create situations that can motivate the students’ enthusiasm for learning. Conversely, the absence of an introduction and explanation of content and function words, which are mandatory in every English learning activity (Gatherer 1986), creates its own problems for students. As a solution, a theory of English vocabulary formation with a morphological approach is needed with the aim of: (a) equipping students with a set of knowledge of vocabulary formation (derivational morphology), including: word classes (word classes), morphological characteristics and their meanings, so that they can easily learn English in an easy way, effective, and efficient; and (b) train students to be able to identify the role of words, both the same or different class types but have a new meaning when integrated into a complete sentence in the field of Pharmaceutical Sciences they are currently practicing. This community service program involved 27 students of Diploma III Pharmacy Program as participants and delivered using lecture, discussion, and question-and-answer methods. To obtain feedback from the results of the three stages of activity, a Likert-scale questionnaire was distributed. The results showed that 9 students (25%) are quite satisfied, 18 (50%) are satisfied, and 9 (25%) are less satisfied with the community service program.

Author Biographies

Nurachman Hanafi, English Education Program, FKIP, University of Mataram, Indonesia

Sri Mahawan, Universitas Muhammadiyah Mataram, Indonesia

Nurul Azizah, Universitas NW Mataram, Indonesia