Pemanfaatan Buah Kelapa sebagai Penunjang Ekonomi Kreatif di Desa Belo Kecamatan Jereweh: Program KKN Mahasiswa

Authors

Galuh Candra Kirana , Yenny Nurmawaddah , Eka Mustika Dewi , Fendi Agus Pratama , Muh. Syahrul Qodri

DOI:

10.29303/darmadiksani.v2i1.1303

Published:

2022-06-21

Issue:

Vol. 2 No. 1 (2022): Edisi Juni

Keywords:

Bolu bubur kelapa, Buah kelapa, Minyak Jereweh, Peningkatan ekonomi

Articles

Downloads

How to Cite

Kirana, G. C., Nurmawaddah, Y., Dewi, E. M., Pratama, F. A., & Qodri, M. S. (2022). Pemanfaatan Buah Kelapa sebagai Penunjang Ekonomi Kreatif di Desa Belo Kecamatan Jereweh: Program KKN Mahasiswa. Darma Diksani: Jurnal Pengabdian Ilmu Pendidikan, Sosial, Dan Humaniora, 2(1), 54–60. https://doi.org/10.29303/darmadiksani.v2i1.1303

Abstract

ABSTRAK Desa Belo Kecamatan Jereweh merupakan salah satu desa yang memiliki hasil hutan melimpah meliputi rotan, madu, dan kelapa. Permasalahan di desa ini adalah nilai ekonomis buah kelapa sangat rendah karena kurangnya pemahaman dan informasi masyarakat terhadap pengolahan dan pemasaran buah kelapa. Selain itu, masyarakat masih konvensional dalam pemanfaatan kelapa dengan hanya menjual mentahan dari buah kelapa tanpa tahu cara mengolah menjadi produk yang memiliki nilai jual tinggi. Terdapat satu produk kelapa dari desa Belo yaitu minyak Jereweh yang hanya dipasarkan di wilayahnya sendiri padahal minyak tersebut memiliki potensi besar dalam peningkatan ekonomi masyarakat. Pembuatan minyak Jereweh menghasilkan limbah bubur kelapa yang menjadi masalah baru bagi lingkungan. Untuk mengatasi masalah tersebut, kelompok KKN Terpadu Desa Belo menyusun program kerja untuk membantu memasarkan produk minyak Jereweh ke masyarakat secara luas dan melatih mereka membuat produk olahan berupa bolu yang disebut BOLKER yang terbuat dari sisa bubur kelapa yang dikeringkan.   ABSTRACT Belo Village, Jereweh District is one of the villages that has abundant forest products which include rattans, honey, and coconuts. However, the economic value of coconuts in Belo village is very low due to the lack of information on how to process and market the coconuts products well. Moreover, Belo people are still conventional in which they only sell raw coconuts without ever thinking of processing them into other food products that have higher economic value. There is one famously known coconut product from the village called “Jereweh coconut oil†which is only marketed in the village surrounding area despite having a great potential to boost the villagers' economy. This community service program aims to educate and help to promote the Jereweh oil products to the wider communities and train them to make muffins made of the by-product of dried coconut pulp called BOLKER.

Author Biographies

Galuh Candra Kirana, Pendidikan Biologi, FKIP, University of Mataram, Indonesia

Yenny Nurmawaddah, Pendidikan Biologi, FKIP, University of Mataram, Indonesia

Eka Mustika Dewi, Pendidikan Fisika, FKIP, University of Mataram, Indonesia

Fendi Agus Pratama, PGSD, FKIP, University of Mataram, Indonesia

Muh. Syahrul Qodri, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP, University of Mataram, Indonesia

Similar Articles

1 2 3 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.