Analisis Perpindahan Panas Pengeringan Jagung Menggunakan Pengering Tipe Vertikal

Abstrak

Jagung merupakan salah satu bahan hasil pertanian yang memenuhi kebutuhan industri makanan maupun pakan ternak. Permasalahan utama yang dihadapi petani adalah pada saat panen, yang dimana jagung memiliki kadar air yang cukup tinggi sehingga mudah rusa. Penanganan pasca panen dengan cara pengeringan sangan diperlukan dengan penggunaan alat bantu pengeringan seperti mesin pengering tipe vertikal akan mempermudah proses pengeringan. Pengeringan tipe vertikal dengan sumber panas yang dihasilkan dari pembakaran biomassa cangkang kemiri yang panasnya mudah untuk dikontrol. Metode yang digunakan adalah eksperimen yang dilakukan secara langsung di lokasi penelitian dengan dua perlakuan continue dan discontinue pengambilan data dilakukan 15 menit sekali dengan massa jagung 50 kg hingga kadar air mencapai 14 % dengan suhu 55℃. Parameter yang diukur, yaitu energi panas masuk ke ruang pengering, energi panas hilang melalui dinding, dan energi panas yang digunakan untuk mengeringkan bahan. Hasil pengujian menunjukkan bahwa jumlah energi panas yang masuk ke ruang pengering pada perlakuan continue dan discontinue yaitu sebesar 3,62 Watt dan 3,79 Watt,  sedangkan jumlah energi panas yang hilang melalui dinding sebesar 0,297 Watt dan 0,987 Watt, jumlah energi panas yang digunakan untuk memanaskan udara dengan kecepatan udara 9,217m/s sebesar 2,75 Watt dan 2,78 Watt dan kadar air awal pada bahan 20% setelah dikeringkan dengan perlakuan continue dan discontinue mencapai 14% lama pengeringan pada perlakuan continue 7 jam 45 menit berat awal jagung 50 kg menjadi 46 kg, sedangkan pada perlakuan discontinue lama pengeringan 8 jam 15 menit berat awal jagung 50 kg menjadi 46 kg.