Nutraceutical dari Teripang sebagai Terapi Adjuvan Osteoartritis
DOI:
https://doi.org/10.29303/lmj.v1i2.1643Keywords:
Neutraceutical, Osteoartritis, TerapiAbstract
Osteoarthritis (OA) adalah penyakit sendi degeneratif yang ditandai dengan meningkatnya kehilangan tulang rawan, remodeling tulang periartikular, dan inflamasi pada membran sinovial. Seiring dengan meningkatnya usia harapan hidup, menurut WHO pada tahun 2025 populasi usia lanjut di Indonesia akan meningkat 414% dibanding tahun 1990. Di Indonesia prevalensi OA lutut yang tampak secara radiologis mencapai 15,5% pada pria dan 12,7% pada wanita yang berumur antara 40-60 tahun. Terapi OA umum dengan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), pengobatan dengan kondroprotektif, seperti glukosamin sulfat, kondroitin sulfat, asam hialuronat, hidrolisat kolagen, atau nutrisi, seperti antioksidan dan asam lemak omega-3. Tatalaksana pada OA berfokus untuk megurangi rasa nyeri dan mengoptimalkan fungsi dalam rangka meningkatkan kualitas hidup penderitanya. Penderita OA biasanya diresepkan dengan obat analgesik seperti parasetamol dan OAINS. Saat ini, pilihan terapi baru telah banyak dikembangkan. Pemanfaatan bahan alam teripang sebagai pengobatan OA menjadi salah satunya. Nutraceutical adalah senyawa makanan yang memiliki peran dalam keseimbangan sinyal anabolik dan katabolik pada sendi. Beberapa dari banyak senyawa nutraceutical yang ada yang dapat digunakan sebagai integrator dalam makanan sehari-hari berkat ketersediaannya yang mudah, seperti dalam kandungan teripang (Glucosamine sulfate, Chondroitin sulfate, dan Omega 3). Kandungan glikosagminoglikan, chondroitin sulfat, dan omega 3 pada teripang ditemukan memiliki efikasi dalam menurunkan nyeri dan meningkatkan fungsi sendi pada penderita OA. Kombinasi penggunaan glukosamin sulfat dan chondroitin sulfat menunjukkan efek yang potensial dalam merangsang produksi proteoglikan dan asam hialuronat serta menghambat degradasi oleh enzim proteolitik pada patogenesis OA.Downloads
Published
2022-04-01
Issue
Section
Articles