PENDAMPINGAN MASYARAKAT SEMBALUN LAWANG DALAM PENANAMAN SAYURAN BAYAM BRAZIL SECARA ORGANIK MENUJU PERTANIAN BERKELANJUTAN

  • Ruth Stella Petrunella Thei Universitas Mataram
  • Afif Aufa Rifqi Universitas Mataram
  • Ika Rauhul Husni Universitas Mataram
  • Intan Siwi Kusuma Wardani Universitas Mataram
  • Sari Yuliana Universitas Mataram
  • Laela Asri Hidayati Universitas Mataram
  • Laila Amrina Rosyada Universitas Mataram
  • Imam Hanif Hijaratullah Universitas Mataram
  • Siti Soleha Sasmita Universitas Mataram
  • Haikal Fansuri Universitas Mataram
  • Azriel Akbar Hermansyah Majid Universitas Mataram
Kata Kunci: Bayam Brazil, Stunting, Keripik, Sembalun Lawang

Abstrak

Iklim dan kondisi wilayah di Desa Sembalun Lawang sangat memungkinkan untuk membudidayakan berbagai jenis tanaman, baik jenis tanaman pangan maupun tanaman hortikultura. Permasalahan yang sering dijumpai dalam budidaya tanaman adalah serangan hama dan penyakit yang merusak tanaman budidaya, terutama bagi tanaman hortikultura. Pengguaan pestisida kimia menjadi andalan petani dalam mengatasi gangguan hama dan penyakit. Disisi lain, penggunaan pestisida kimia mengancam kesehatan lingkungan. Selain itu angka stunting juga menjadi salah satu permasalahan yang ada di Desa Sembalun Lawang. Solusi yang dapat ditawarkan adalah budidaya bayam brazil secara organik yaitu menggunakan pupuk kompos, melihat teknik budidaya bayam brazil ini tidak membutuhkan perawatan yang ekstra sehingga dapat meminimalisir penggunaaan pupuk dan pestisida kimia. Selain itu bayam brazil ini memiliki banyak manfaat salah satunya yaitu mengandung magnesium yang baik untuk pertumbuhan tulang serta baik untuk mencegah anemia. Kemudian bayam brazil ini juga dapat diolah menjadi berbagai olahan poduk yang dapat dikonsumsi oleh anak-anak seperti bubur, puding, smooties dan lainnya yang dapat menurunkan angka stunting. Selain olahan produk yang dikonsumsi oleh anak-anak, ada juga olahan produk yang bisa dikembangkan dan menjadi usaha baru seperti keripik bayam brazil.  Oleh  karena  itu,  kegiatan penyuluhan tentang budidaya bayam brazil dan pembuatan olahan dari bayam brazil merupakan salah satu hal yang harus dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat supaya lebih bijak dalam menggunakan pupuk dan pestisida kimia serta membuka peluang bagi warga desa untuk membuka usaha baru dari olahan bayam brazil. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 14 dan 26 Juli 2023 bertempat di Kantor Desa Sembalun Lawang. Kegiatan tersebut diikuti oleh perangkat Desa Sembalun Lawang, para petani, ibu-ibu kader di setiap dusun, dan ibu-ibu yang memiliki anak stunting. Kegiatan ini dilakukan melalui metode .ceramah, dan demonstrasi langsung. Hasil pelatihan menunjukkan  bahwa masyarakat tertarik untuk membudidayakan bayam braazil dan tertarik untuk membuat olahan produk dari bayam brazil.

Referensi

Anny Mulyani. 2011. Potensi Dan Ketersediaan Sumber Daya Lahan Untuk Mendukung Ketahanan Pangan. Jurnal Litbang Pertanian, 30(2): 73-80..
Costa. 2008. Toxic effects of pesticides. In: Casarett, L.J. and Doull J. (ed.): Toxicology. The basic science of poisons. 7th ed. New York: Macmillan Publishing Company: 883-930.
Elly, et. Al., 2021. Pendampingan Introduksi Bayam Brazil Sebagai Sayur Pekarangan di Kota Banjarbaru. Logista Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Mayarakat. 5 (1) : 253-258.
Munanto Haris. 2020. Bayam Brazil (Brazilian Spinach). BBPP Ketindan. https://bbppketindan.bppsdmp.pertanian.go.id/bayam-brazil-brazilian-spinach (10 Juni 2023)
Rizki F, 2013. The Miracleof Vegetables. Jakarta: Aromedia Pustaka.
Soetiarso, T. A., Majawisastra, R., dan Kusandrini, Y. 1995. Efisiensi Penggunaan Faktor Produksi pada Usahatani Bawang Merah di Pacet Bandung. Bul Penel Hort., XX-VII(3), 59-65
Untung, K. 2004. Dampak Pengendalian Hama Terpadu terhadap Pendaftaran dan Penggunaan Pestisida di Indonesia. Jurnal Perlindungan Tanaman Indonesia, 10(1), 1-7.
Diterbitkan
2023-11-02