APLIKASI PENGUNAAN JARING INSANG SEBAGAI PENUNJANG DALAM MEMENUHI KETERSEDIAAN PAKAN PADA BUDIDAYA LOBSTER DI TELUK EKAS
DOI:
https://doi.org/10.29303/pepadu.v6i2.7198Kata Kunci:
Budidaya, Gillnet, Lobster, PakanAbstrak
Guna menghadapi permasalahan tentang ketersediaan pakan karena peningkatan harga, salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan pakan alternatif pengganti. Pakan alternatif pengganti yang dapat digunakan adalah dengan memanfaatkan sumberdaya yang ada di sekitar lokasi budidaya. Potensi kelimpahan jenis ikan yang ada di Teluk Ekas dapat digunakan sebagai pakan bagi lobster dengan penangkapan secara langsung menggunakan alat tangkap yang ramah lingkungan. Penggunaan alat tangkap ikan ini diharapkan dapat menunjang ketersediaan pakan selama proses budidaya lobster dan menekan penggunaan pakan buatan. Budidaya lobster di Indonesia masih bergantung pada ikan rucah sebagai pakan utama. Ikan rucah mengandung protein tinggi yang mampu memenuhi kebutuhan protein organisme budidaya untuk mendukung pertumbuhan. Selain itu, harganya terjangkau dan ketersediaannya cukup melimpah. Kelimpahan stok ikan rucah yang tinggi ini belum dimanfaatkan dengan baik oleh para pembudidaya karena keterbatasan alat tangkap yang mendukung, sehingga para pembudidaya hanya mengandalkan hasil tangkapan oleh para nelayan yang setiap hari pergi mencari ikan. Salah satu upaya dalam merespons persoalan untuk mengamankan stock pakan lobster berupa ikanĀ rucah adalah dengan inovasi teknologi penangkapan ikan menggunakan jaring insang. Para pembudidaya belum memahami bahwa kelimpahan sumberdaya ikan yang ada di sekitar KJA dapat dimanfaatkan sebagai pakan dalam proses budidaya. Kelompok pembudidaya yang tergabung dalam Pokdakkan Pasir Putih diberikan pendampingan melalui penyuluhan dan Focus Group Discussion (FGD) untuk mempelajari, mempraktekkan dan menggunakan jaring insang guna memenuhi stok pakan bagi lobster yang dibudidayakan.