EDUKASI STUNTING DAN PELATIHAN PENGOLAHAN MAKANAN BERBAHAN DASAR IKAN DI DESA MENINTING

Authors

Lina Permatasari , Handa Muliasari , Neneng Rachmalia Izzatul Mukhlishah , Rizqa Fersiyana Deccati , Selvira Anandia Intan Maulidya , Alfini Junaida , A'yuni Guban Juniarza , Afifah Tasya Kamila , Fadirah Hayyatun Nufus , Hudaynu Patya Putri , Nadia Magfira Nurmalasanti , Wiwin Azariani , Lalu M. Rifqi Azami S , Noval Tunggal Arya Rezky , Imam Afriza Faishal

DOI:

10.29303/pepadu.v5i4.5940

Published:

2024-10-30

Issue:

Vol. 5 No. 4 (2024): Jurnal PEPADU

Keywords:

stunting, nugget, fish, high protein

Articles

Downloads

How to Cite

Permatasari, L., Muliasari, H., Rachmalia Izzatul Mukhlishah, N., Fersiyana Deccati, R., Anandia Intan Maulidya, S., Junaida, A., … Afriza Faishal, I. (2024). EDUKASI STUNTING DAN PELATIHAN PENGOLAHAN MAKANAN BERBAHAN DASAR IKAN DI DESA MENINTING. Jurnal Pepadu, 5(4), 796–802. https://doi.org/10.29303/pepadu.v5i4.5940

Abstract

Stunting merupakan masalah kurang gizi kronis akibat rendahnya asupan gizi pada 1000 hari pertama kehidupan. Stunting juga didefinisikan dengan kondisi tinggi badan seseorang yang kurang dari normal berdasarkan usia dan jenis kelamin akibat dari malnutrisi kronis yang sudah berlangsung bertahun-tahun. Pola makan merupakan salah satu faktor yang menjadi faktor kejadian stunting. Makanan yang tinggi protein hewani, misalnya ikan, merupakan bahan makanan yang mampu mencegah dan mengobati terjadinya stunting. Desa Meninting merupakan salah satu desa di Daerah Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat yang mata pencaharian utamanya yaitu nelayan. Banyak jenis ikan laut yang dihasilkan, namun anak-anak tidak menyukai mengkonsumsi ikan. Oleh karena itu, pengabdian ini bertujuan untuk memberikan edukasi terkait stunting pada Ibu-Ibu di Desa Meninting dan memberikan pelatihan cara pengolahan ikan laut menjadi nugget yang lebih disukai oleh anak. Tahapan pada kegiatan ini meliputi persiapan kegiatan, pelaksanaan sosialisasi berupa edukasi terkait stunting dan pelatihan pengolahan ikan laut (ikan tongkol dan ikan guling-guling) dan evaluasi kegiatan melalui pemberian umpan balik oleh peserta. Berdasarkan hasil pendataan, peserta pengabdian 61% merupakan usia produtif (20-40 tahun) dan 79,5% merupakan Ibu Rumah Tangga. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan masyarakat terkait stunting setelah dilakukan edukasi stunting. Sementara itu, pelatihan pembuatan nugget berbahan dasar ikan ini 88% responden menyatakan bahwa acara ini sangat penting. Selain itu, 79% responden meyatakan bahwa pengabdian ini sangat bermanfaat bagi mereka. Hasil pengabdian ini dapat dilanjutkan dengan pelatihan lanjutan terkait pengolahan nugget ikan berskala besar, pengemasan dan pendaftaran produk sehingga selain dapat meningkatkan kesehatan, namun dapat meningkatkan perekonomian masyarakat

Author Biographies

Lina Permatasari, {"en_US":"Universitas Mataram"}

Handa Muliasari, Program Studi Farmasi, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Mataram, Mataram, Indonesia

Neneng Rachmalia Izzatul Mukhlishah, Program Studi Farmasi, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Mataram, Mataram, Indonesia

Rizqa Fersiyana Deccati, Program Studi Farmasi, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Mataram, Mataram, Indonesia

Selvira Anandia Intan Maulidya, Program Studi Farmasi, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Mataram, Mataram, Indonesia

Alfini Junaida, Program Studi Farmasi, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Mataram, Mataram, Indonesia

A'yuni Guban Juniarza, Program Studi Farmasi, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Mataram, Mataram, Indonesia

Afifah Tasya Kamila, Program Studi Farmasi, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Mataram, Mataram, Indonesia

Fadirah Hayyatun Nufus, Program Studi Farmasi, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Mataram, Mataram, Indonesia

Hudaynu Patya Putri, Program Studi Farmasi, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Mataram, Mataram, Indonesia

Nadia Magfira Nurmalasanti, Program Studi Farmasi, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Mataram, Mataram, Indonesia

Wiwin Azariani, Program Studi Farmasi, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Mataram, Mataram, Indonesia

Lalu M. Rifqi Azami S, Program Studi Farmasi, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Mataram, Mataram, Indonesia

Noval Tunggal Arya Rezky, Program Studi Farmasi, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Mataram, Mataram, Indonesia

Imam Afriza Faishal, Program Studi Farmasi, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Mataram, Mataram, Indonesia

Most read articles by the same author(s)