UPAYA PENINGKATAN CAKUPAN DETEKSI DINI GANGGUAN PENGLIHATAN PADA ANAK SEKOLAH MELALUI PELATIHAN TENAGA KESEHATAN FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA DI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
DOI:
https://doi.org/10.29303/pepadu.v6i2.5921Keywords:
Pelatihan, tenaga kesehatan, gangguan penglihatan, anak sekolah, deteksi diniAbstract
Anak-anak dengan gangguan penglihatan akan mengalami dampak yang berat dalam perkembangannya dan berpengaruh pada kehidupan di masa depannya. Deteksi dini adanya gangguan penglihatan pada anak merupakan salah satu cara penemuan kasus yang efektif agar penatalaksanaannya segera bisa dilakukan. Oleh karena itu diperlukan kegiatan yang dapat meningkatkan cakupan deteksi dini pada anak oleh guru dengan pendampingan tenaga kesehatan (nakes) di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) sebagai ujung tombak kegiatan promosi dan prevensi kesehatan di tingkat komunitas. Untuk meningkatkan kualitas skrining maka dilakukan kegiatan peningkatan kapasitas nakes berupa pelatihan pencegahan dan penatalaksanaan gangguan penglihatan dan kebutaan untuk nakes FKTP di wilayan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Pelatihan dilakukan kepada perawat dan dokter di FKTP perwakilan dari 10 kabupaten/kota di Provinsi NTB. Materi yang diberikan berupa materi dasar cara deteksi dini gangguan penglihatan, kemampuan melakukan edukasi kepada guru dan tata laksana penyakit mata prioritas. Kegiatan pembelajaran dilakukan secara klasikan dan praktik lapangan dalam 46 jam pelajaran. Salah satu luaran dari pelatihan tersebut adalah dilakukannya pelatihan untuk guru dan skrining gangguan penglihatan dan kebutaan. Pelatihan diikuti oleh 270 orang dan para peserta telah melakukan pelatihan pada 504 guru. Guru yang telah terlatih telah melakukan skrining pada 60.806 anak yang tersebar di 10 kabupaten kota. Cakupan deteksi dini pada anak sekolah menjadi luas karena nakes telah berhasil melatih guru setelah dibekali dengan materi dan metode pelatihan yang dilakukan. Pelatihan nakes FKTP dari seluruh wilayah provinsi NTB dapat memperluas cakupan dan meningkatkan jumlah deteksi dini gangguan penglihatan pada anak sekolah.