Nilai Filosofis Tradisi Temu Manten Pada Prosesi Pernikahan Adat Jawa

Penulis

Ambaristi Hersita Milanguni , Budinuryanta Yohanes , Udjang Pairin , Anas Ahmadi

DOI:

10.29303/kopula.v7i1.6190

Diterbitkan:

2025-03-10

Terbitan:

Vol 7 No 1 (2025): Maret

Kata Kunci:

Temu Manten, Uborampe, Makna Filosofis, dan Adat Jawa

Articles

Cara Mengutip

Milanguni, A. H., Yohanes, B., Udjang Pairin, & Anas Ahmadi. (2025). Nilai Filosofis Tradisi Temu Manten Pada Prosesi Pernikahan Adat Jawa. Kopula: Jurnal Bahasa, Sastra, Dan Pendidikan, 7(1), 118–123. https://doi.org/10.29303/kopula.v7i1.6190

Abstrak

Upacara pernikahan tidak hanya sekadar sebuah pesta yang menampilkan hiburan dan sajian makanan yang nikmat. Akan tetapi, sebuah upacara pernikahan memiliki makna dan doa untuk kedua pengantin serta keluarga dari kedua mempelai. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan prosesi pernikahan adat Jawa khususnya pada tradisi temu manten. Selain itu, penelitian ini juga mendeskripsikan makna filosofis di bali tradisi temu manten dan uborampe yang digunakan pada prosesi tersebut. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Data berupa tata cara dan perlengkapan tradisi temu manten yang dilakukan oleh masyarakat Jawa. Sumber data pada penelitian ini didapatkan dari observasi upacara penikahan masyarakat suku Jawa. Terdapat tujuh prosesi yang dilakukan pada tradisi temu manten ini, yaitu Iring-Iringan Pengantin, Balangan Gantal, Wiji Dadi, Sindur, Dulangan, Kacar- Kucur, dan Sungkeman. Semua prosesi tersebut memiliki makna dan doa agar pengantin mendapatkan perlindungan serta dapat hidup berdampingan dengan sejahtera. Selain itu, uborampe yang digunakan dalam temu manten ini menandakan bahwa masyarakat Jawa menginginkan seorang anak yang berumah tangga menjalankan rumah tangganya dengan penuh ketaatan, tanggung jawab, terbebas dari marabahaya, dan tetap hormat kepada orang tua meski sudah berumah tangga

Referensi

Aziz, Thoriqul dan Ahmad Khoiri. 2021. “Makna Filosofis Uborampe dan Prosesi Temu

Manten di Jawa” dalam Jurnal Ilmiah Spiritual (JIS): Jurnal Pemikiran Islam dan

Tasawuf. Institut Agama Islam Pangeran Diponegoro Nganjuk.

Ermawati, Eka. 2022. “Pergeseran Makna Tradisi Temu Manten pada Perkawinan Adat

Jawa di Dusun Wonosari Desa Tebang Kacang Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya,” Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa. Universitas Tanjungpura.

Giri, Wahyana. 2010. Sajen dan Ritual Orang Jawa. Jakarta: Narasi.

Koentjaraningrat. 1985. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: PT Rineka Cipta

Koentjaraningrat. 2002. Manusia dan Kebudayaan di Indonesia. Jakarta: Djambatan.

Biografi Penulis

Budinuryanta Yohanes, Universitas Negeri Surabaya

Udjang Pairin, Universitas Negeri Surabaya

Anas Ahmadi, Universitas Negeri Surabaya

Lisensi

Hak Cipta (c) 2025 Ambaristi Hersita Milanguni, Budinuryanta Yohanes, Udjang Pairin, Anas Ahmadi

Creative Commons License

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.

Authors who publish with Kopula: Jurnal Pendidikan dan Bahasa, agree to the following terms:

  1. Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License (CC-BY License). This license allows authors to use all articles, data sets, graphics, and appendices in data mining applications, search engines, web sites, blogs, and other platforms by providing an appropriate reference. The journal allows the author(s) to hold the copyright without restrictions and will retain publishing rights without restrictions.
  2. Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in Kopula: Jurnal Pendidikan dan Bahasa.
  3. Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).

Artikel Serupa

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 > >> 

Anda juga bisa Mulai pencarian similarity tingkat lanjut untuk artikel ini.