PENGEMBANGAN WISATA HIU PAUS BERBASIS IOT (INTERNET OF THINGS) MELALUI SIARAN LANGSUNG JELAJAH VIRTUAL HIU PAUS DI ALAM LIAR DI PANTAI DESA BOTUBARANI, KABILA BONE, BONE BOLANGO, GORONTALO

Penulis

Mahardika Rizqi Himawan , Sukirman Dj Tilahunga , Eni Hidayati , Nurliah , Fahri Amar , Casandra Tania

DOI:

10.29303/jppi.v2i1.500

Diterbitkan:

2022-02-10

Terbitan:

Vol 2 No 1 (2022): Jurnal Pengabdian Perikanan Indonesia

Kata Kunci:

hiu paus, wisata, siaran langsung, virtual, bawah air

Articles

Unduhan

Cara Mengutip

Himawan, M. R., Tilahunga, S. D. ., Hidayati, E., Nurliah, Amar, F., & Tania, C. (2022). PENGEMBANGAN WISATA HIU PAUS BERBASIS IOT (INTERNET OF THINGS) MELALUI SIARAN LANGSUNG JELAJAH VIRTUAL HIU PAUS DI ALAM LIAR DI PANTAI DESA BOTUBARANI, KABILA BONE, BONE BOLANGO, GORONTALO. Jurnal Pengabdian Perikanan Indonesia, 2(1), 51–56. https://doi.org/10.29303/jppi.v2i1.500

Abstrak

Hiu paus (Rhincodon typus) merupakan spesies ikan terbesar di dunia yang tidak bersifat agresif bagi manusia sehingga menjadi ikon wisata yang diminati. Keberadaan hiu paus menjadi magnet wisata dan mengubah Desa Botubarani dari desa nelayan biasa menjadi desa wisata yang ramai. Namun, Pandemi Covid19 menjadi pukulan yang telak bagi pariwisata hiu paus di pantai Desa Botubarani. Wisatawan yang berkurang sangat drastis tidak hanya menghilangkan pendapatan wisata namun juga aktivitas pemantauan hiu paus turut terhenti. Rintisan Normal Baru pemerintah menjadi harapan kembalinya gairah pariwisata hiu paus di pantai Desa Botubarani. Persiapan dibukanya PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) di daerah asal wisatawan dan permudahan perjalan dalam/luar negeri akan disambut dengan penigkatan kualitas dan inovasi wisata hiu paus di Pantai Botubarani. Selain itu, adaptasi wisata di masa pandemi dengan memanfaatkan internet cukup menjanjikan sehingga wisata akan tetap hidup. Desa Inovasi Botubarani mengembangkan siaran langsung jelajah virtual bawah air dengan objek hiu paus secara berkala di alam liar. Pengembangan ini adalah yang pertama di indonesia karena belum pernah dilakukan sebelumnya. Pemanfaatan televisi sirkuit tertutup atau closed circuit television (CCTV) bawah air yang dapat diakses di darat dan terintegrasi dengan internet memungkinkan hiu paus di Pantai Botubarani dapat dinikmati oleh siapapun dan dimanapun. Desa dan masyarakat di Pantai Botubarani dapat menerima masukan dari perkembangan wisata yang berlangsung dari wisatawan yang datang maupun secara virtual. Wisatawan juga mungkin akan tertarik untuk datang setelah melihat siaran langsung hiu paus di pantai Desa Botubarani. Selain itu, perekaman video secara langsung hiu paus juga dapat dimanfaatkan oleh pihak intelektual, pemerintah dan industri sebagai bagian dari kolaborasi triple helix.

Biografi Penulis

Mahardika Rizqi Himawan, a:1:{s:5:"en_US";s:68:"Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Pertanian, Universitas Mataram";}

Sukirman Dj Tilahunga, Yayasan Ekonomi dan Keanekaragaman Hayati Laut Indonesia

Eni Hidayati, Program Studi Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Mataram

Nurliah, Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Pertanian, Universitas Mataram

Fahri Amar, Kelompok Masyarakat Konservasi ORCA Desa Botubarani, Bone Bolango

Casandra Tania, Partnerships in Environmental Management for the Seas of East Asia