DISEMINASI TEKNOLOGI SEDERHANA BUDIDAYA TERIPANG PASIR (SEA CUCUMBER) SISTEM PEN CULTURE SEBAGAI UPAYA MENGATASI ANCAMAN PENANGKAPAN BERLEBIHAN

Penulis

Endang Bidayani , Reniati , Agung Priyambada

DOI:

10.29303/jppi.v2i3.1750

Diterbitkan:

2022-11-03

Terbitan:

Vol 2 No 3 (2022): Jurnal Pengabdian Perikanan Indonesia

Kata Kunci:

Belitung, diseminasi, pen culture, teknologi, teripang

Articles

Cara Mengutip

Bidayani, E., Reniati, & Priyambada, A. (2022). DISEMINASI TEKNOLOGI SEDERHANA BUDIDAYA TERIPANG PASIR (SEA CUCUMBER) SISTEM PEN CULTURE SEBAGAI UPAYA MENGATASI ANCAMAN PENANGKAPAN BERLEBIHAN. Jurnal Pengabdian Perikanan Indonesia, 2(3), 144–149. https://doi.org/10.29303/jppi.v2i3.1750

Abstrak

Teripang pasir (sea cucumber) dengan nama latin holothuria scabra memiliki nilai ekonomi tinggi. Sehingga menyebabkan penangkapan berlebihan di alam. Wilayah di Propinsi Kepulauan Bangka Belitung penghasil teripang pasir salah satunya adalah Pesisir Desa Batu Aer Kecamatan Simpang Pesak Kabupaten Belitung Timur. Permasalahan yang dihadapi mitra saat ini adalah: 1) Mitra belum memiliki keterampilan untuk mengelola usaha budidaya teripang pasir, karena masih menangkap dari alam; dan 2) Mitra belum memiliki pengetahuan terkait teknologi budidaya teripang. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi antara lain: 1) Membantu nelayan tradisional mendapatkan usaha sampingan dari budidaya teripang; dan 2) Meningkatkan pendapatan nelayan tradisional dari usaha budidaya teripang. Luaran yang dihasilkan dari kegiatan ini adalah: 1) Peningkatan kuantitas dan kualitas hasil budidaya; 2) Peningkatan pemahaman dan keterampilan masyarakat untuk budidaya teripang; dan 3) Peningkatan pendapatan masyarakat.