PENGOLAHAN COKELAT BATANGAN DENGAN PENAMBAHAN TEPUNG RUMPUT LAUT SEBAGAI PENGGANTI LESITIN

Authors

Tamrin Tamrin , Nur Asyik , Sri Rejeki , F Faradillah , A Madiki , La Karimuna , La Ode Nafiu , T Saili , La Aba , Sarmin

DOI:

10.29303/jppi.v2i1.516

Published:

2022-02-10

Issue:

Vol. 2 No. 1 (2022): Indonesian Journal of Fisheries Community Empowerment

Keywords:

Kakao, cokelat, rumput laut, pengemulsi

Articles

How to Cite

Tamrin, T., Asyik, N., Rejeki, S., Faradillah, F., Madiki, A., Karimuna, L., … Sarmin. (2022). PENGOLAHAN COKELAT BATANGAN DENGAN PENAMBAHAN TEPUNG RUMPUT LAUT SEBAGAI PENGGANTI LESITIN . Indonesian Journal of Fisheries Community Empowerment, 2(1), 35–44. https://doi.org/10.29303/jppi.v2i1.516

Abstract

Cokelat batangan adalah salah satu produk olahan sekunder dari biji kakao kering. Cokelat batangan banyak digemari oleh berbagai kalangan masyarakat, namun proses pengolahannya belum banyak diketahui sehingga praktek penjualan langsung biji kakao kering masih lazim di masyarakat, walaupun diketahui  UU nomor 13 tahun 2014 tentang perindustrian telah mengamanahkan proses percepatan hilirisasi produk. Proses pengolahan cokelat batangan umumnya menggunakan pengemulsi lesitin soya yang harus dibeli dari luar Sulawesi Tenggara. Sementara beberapa kabupaten di Sulawesi Tenggara dikenal sebagai wilayah penghasil rumput laut yang dalam bentuk tepung dapat digunakan sebagai pengganti lesitin. Oleh karena itu dilakukan kegiatan pengabdian masyarakat berupa sosialisasi dan pelatihan pengolahan cokelat batangan menggunakan tepung rumput laut sebagai pengganti lesitin soya. Kegiatan ini dilaksanakan di Pusat Pengembangan Kompotensi Industri Pengolahan Kakao Terpadu  LPPM Universitas Halu Oleo Kendari. Metode kegiatan dilaksanakan dalam bentuk sosialisasi dan penyampaian materi, diskusi dan praktek pengolahan cokelat batangan dari biji kakao kering dengan penambahan tepung rumput laut.  Peserta terdiri dari pelaku industri kecil pengolahan kakao Desa Malaha Kabupaten Kolaka dan Desa Ngapa (Kabupatan Kolaka Utara) serta beberapa anggota Lembaga Ekonomi Masyarakat Sejahtera dari beberapa desa di kabupaten Kolaka dan Kolaka Utara.  Diakhir kegiatan dihasilkan produk cokelat batangan yang dikemas dan diberi label Sultan Cokelat (yang merupakan akronim dari Sulawesi Tenggara Negeri Cokelat.  Peserta dapat mengerti dan memahami proses pengolahan cokelat batangan yang terlihat dari produk yang dihasilkan pada saat kegiatan praktek, sehingga diharapkan kegiatan ini dapat dilanjutkan dan diduplikasi ditempatnya masing-masing terutama oleh pelaku industri dari Desa Malaha dan Desa Ngapa.

Author Biographies

Nur Asyik, Jurusan Ilmu dan Teknologi Pangan Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo,

Sri Rejeki, Jurusan Ilmu dan Teknologi Pangan Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo,

F Faradillah, Jurusan Ilmu dan Teknologi Pangan Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo,

A Madiki, Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo

La Karimuna, Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo

La Ode Nafiu, Jurusan Produksi Ternak Fakultas Peternakan Universitas Halu Oleo

T Saili, Jurusan Produksi Ternak Fakultas Peternakan Universitas Halu Oleo

La Aba, Jurusan Fisika Fakultas MIPA Univesitas Halu Oleo

Sarmin, 5Alumni Jurusan Ilmu dan Teknologi Pangan, Universitas Halu Oleo