UPAYA PENURUNAN BAHAN ORGANIK AIR SISA BUDIDAYA UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei) DENGAN KONSORSIUM BAKTERI DAN KEPADATAN Chlorella sp.YANG BERBEDA

Authors

Rizky kusma Pratiwi , Diana Arfiati

DOI:

10.29303/jppi.v1i3.341

Published:

2021-10-31

Issue:

Vol. 1 No. 3 (2021): Indonesian Journal of Fisheries Community Empowerment

Keywords:

bahan organik, bakteri, karbondioksida, mikroalga

Articles

How to Cite

Pratiwi, R. kusma, & Arfiati, D. (2021). UPAYA PENURUNAN BAHAN ORGANIK AIR SISA BUDIDAYA UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei) DENGAN KONSORSIUM BAKTERI DAN KEPADATAN Chlorella sp.YANG BERBEDA. Indonesian Journal of Fisheries Community Empowerment, 1(3), 188–195. https://doi.org/10.29303/jppi.v1i3.341

Abstract

Pengolahan limbah cair sisa budidaya udang di tambak perlu dilakukan sebelum air limbah tersebut masuk ke perairan umum. Dalam proses penurunan bahan organik selalu diperoleh kadar CO2 yang tinggi bahkan melebihi ambang batas untuk perairan umum. Tujuan dari kegiatan ini yaitu untuk mendapatkan kadar bahan organik terendah dan mengetahui kepadatan terbaik dari  mikroalga (Chlorella sp.) yang dapat menurunkan kadar CO2 sampai tingkat terendah dengan waktu tercepat. Metode penelitian adalah RAL dengan 6 perlakuan , 2 kontrol dan 3 ulangan. Masing-masing bak perlakuan diisi 4 liter air (sisa Budidaya Udang Vaname selama 118 hari) dan di tambahkan konsorsium bakteri 3 gram/L lalu ditambahkan mikroalga dengan kepadatan 104 sel/ml, 105 sel/ml dan 106 sel/ml. Pengamatan fisika kimia air dan mikroalga dilakukan setiap 6 jam selama 72 jam. Hasil penelitian menunjukkan semua perlakuan mengalami penurunan bahan organik yang nilainya hampir sama dengan  kontrol. Kadar karbondioksida mengalami penurunan dari kadar 11,88 mg/ L menjadi 0 mg/L setelah 72 jam. Kadar bahan organik mengalami penurunan dari 39.2 mg/l menjadi 0.2 mg/l setelah 54 jam. Selama penelitian suhu berkisar antara 23 - 26°C, pH 7 - 9, oksigen terlarut 6,0 – 9,3 mg/l, salinitas 10 – 13 mg/l. Dapat disimpulkan bahwa bahan organik dapat menurun sampai dengan 99,7 % setelah 54 jam dan CO2 dapat menurun sampai 100 % setelah 72 jam. Apabila diperlukan penambahan mikroalga untuk membantu menurunkan kadar CO2, maka disarankan menggunakan kepadatan mikroalga 106 sel/ml atau 55.5 ml/L agar tidak terjadi blooming mikroalga di perairan umum.

Author Biographies

Rizky kusma Pratiwi, a:1:{s:5:"en_US";s:135:"Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur, Indonesia";}

Diana Arfiati, Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan Universitas Brawijaya