The Effect of Cultivation Age on The Carginan Content of Seaweed (Kappaphycus alvarezii) in Beach of Ekas, Lombok Timur District
DOI:
https://doi.org/10.29303/mediaakuakultur.v3i1.2319Kata Kunci:
K. alvarezii, budidaya, karaginan, rumput laut, klorofilAbstrak
Provinsi Nusa Tenggara Barat memiliki sumberdaya rumput laut yang potensial. Provinsi Nusa Tenggara Barat memiliki areal untuk budidaya rumput laut seluas 25.206,6 ha. Areal tersebut tersebar pada daerah Kabupaten Lombok Timur, Lombok Barat, Lombok Tengah, Sumbawa, Dompu, Bima, Kota Mataram, Kota Bima, Sumbawa Barat, dan Lombok Utara. Rumput laut merupakan tumbuhan berklorofil dan digolongkan sebagai tanaman tingkat rendah yang tidak memiliki akar, batang maupun daun sejati, melainkan hanya menyerupai batang yang disebut thallus. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa rendemen karaginan pada umur budidaya yang berbeda. Penelitian ini dilaksanakan di Teluk Ekas Desa Ekas Buana Kecamatan Jerowaru Lombok Timur Nusa Tenggara Barat. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan yaitu: P1: 15 hari, P2: 25 hari, P3: 35 hari, P4: 45 hari. Rendemen karaginan K. alvarezii yang diperoleh nilai paling tinggi pada perlakuan (P4) yaitu sebesar 53,4%. Kandungan klorofil terhadap rumput laut K. alvarezii diperoleh nilai paling tinggi pada perlakuan (P4) yaitu 5,1 mg/L. Berdasarkan hasil analisis data penelitian diperoleh bahwa umur budidaya Kappaphycus alvarezii yang berbeda memberikan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan mutlak, pertumbuhan spesifik dan pengaruh tidak nyata terhadap kandungan karaginan. Pada penelitian ini, perlakuan P4 (45 hari) didapatkan pertumbuhan mutlak yaitu 149 g, pertumbuhan spesifik sebesar 5,46 %, dan kandungan karaginan sebesar 53,4 %, serta nilai kandungan klorofil terbaik adalah 5,1 mg/L. Kesimpulan penelitian ini adalah pemeliharaan terbaik dalam penelitian ini yaitu perlakuan P4 (45 hari) didapatkan pertumbuhan mutlak yaitu 149 gram, pertumbuhan spesifik sebesar 5,46 %, dan kandungan karaginan sebesar 53,4 % ,serta nilai kandungan klorofil terbaik adalah 5,1 mg/L.
Referensi
Cokrowati, N. (2020). Kandungan Klorofil-a dan Fikoeritrin Kappaphycus alverrezii Hasil Kultur Jaringan dan Dibudidayakan Pada Jarak Tanam Berbeda. Journal Biologi Tropis. Vol 20 (1) : 125 – 131. https://jurnalfkip.unram.ac.id/index.php/JBT/article/view/1802
Gultom, R. C., Dirgayusa, I. G. N. P., & Puspitha, N. L. P. R. (2019). Perbandingan Laju Pertumbuhan Rumput Laut (Eucheuma cottonii) Dengan Menggunakan Sistem Budidaya Ko-kultur dan Monokultur di Perairan Pantai Geger, Nusa Dua, Bali. Journal of Marine Research and Technology, 2(1), 8–16. https://ojs.unud.ac.id/index.php/JMRT/article/download/41218/27714
Hayashi, L., & Paula, E. J. De. (2007). Growth rate and carrageenan analyses in four strains of Kappaphycus alvarezii (Rhodophyta, Gigartinales) farmed in the subtropical waters of São Paulo State, Brazil. Journal of Applied Phycology, 19, 393–399. https://doi.org/10.1007/s10811-006-9135-6.
Kasim, M., & Ahmad, M. (2017). The Weight Differs on The of Sargassum sp. Jurnal Biologi Tropis. 21(1) : 288-297. https://jurnalfkip.unram.ac.id/index.php/JBT/article/download/2540/1699
Kumajayanjati & Dwimayasanti. (2018). Karakteristik dan Kualitas Mutu Karagenan Rumput Laut di Indonesia. Lantanida Jurnal. 9 (1) : 1-92. https://jurnal.arraniry.ac.id/index.php/lantanida/article/download/9189/pdf
Lutfiati L. (2022). Difference Long Irradiation on The Growth Rate of Kappaphycus alvarezii. Jurnal Biologi Tropis. 22 (1) : 121-130. https://dx.doi.org/10.29303/jbt.v22il.3292
Marseno, D. W. Maria, S. Medho., & Haryadi. (2010). Pengaruh Umur Panen Rumput Laut Eucheuma cottoni Terhadap Sifat Fisik Kimia dan Fungsional Karagenan. Jurnal Agritech. 30(4) : 212-217. https://www.neliti.com/id/publications/91433/pengaruh-umur-panen-rumput-laut-eucheuma-cottoni-terhadap-sifat-fisik-kimia-dan
Mahrus, A. (2016). Pengaruh Periode Panen Yang Berbeda Terhadap Kualitas Karaginan Rumput Laut Kappaphycus alvarezii: Kajian Rendemen dan Organoleptik Karaginan. Maspari Journal. 8(2) : 127-135. https://ejournal.unsri.ac.id/index.php/maspari/article/download/3489/1833
Moi, D., Maria, A., Marcelien, Dj. R. O., & Felix, R. (2020). Pengaruh Umur Bibit 25 Hari Terhadap Pertumbuhan dan Kandungan Karaginan. Jurnal Aquatik. 3 (2) : 22-27. http://ejurnal.undana.ac.id/jaqu/index
Sahabati. (2016). The Weight Differs on The of Sargassum sp. Jurnal Biologi Tropis. 21 (1) : 288-297. https://jurnalfkip.unram.ac.id/index.php/JBT/article/download/2540/1699
Syamsuar. (2006). Kualitas Sifat Karaginan, Proksimat dan Organoleptik Kappaphycus alvarezii Pada Umur Panen Berbeda di Perairan Pasir Panjang Kota Kupang. Jurnal Aquatik. 5 (1) : 98-109. http://ejurnal.undana.ac.id/jaqu/index
Tamaheang, T. (2017). Kualitas Rumput Laut Merah (Kappaphycus alvarezii) Dengan Metode Pengeringan Sinar Matahari dan Cabinet Dryer Serta Rendemen Semi-Refined Caragenen (SRC). Jurnal Media Teknologi Hasil Penelitian. 5 (2) :152-157. https://media.neliti.com/media/publications/113607-ID-kualitas-rumput-laut-merah-kappaphycus-a.pdf
Widowati, L. L., Rejeni, S., Yuniarti, T., & Ariyati, R. W. (2015). Efisiensi Produksi Rumput Laut E. cotonii Dengan Metode Budidaya Long Line Vertikal Sebagai Alternatif Pemanfaatan Kolom Air. Jurnal Saintek Perikanan, 11(1), 47–56. https://eprints.undip.ac.id/52315/1/B3_11(43).pdf
Wenno, M. R., Thenu, J. L., & Lopulalan, C. G. C. (2012). Karakteristik dan Kualitas Mutu Karaginan Rumput Laut di Indonesia. Lantanida Jurnal. 9 (1) : 1-92. https://jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/lantanida/article/download/9189/pdf