INDUCED BREEDING GOLDEN BLACK MOLLY USED DIFFERENT SALINITY

Penulis

  • Wilda Safitri Program Studi Budidaya Perairan, Universitas Mataram , Program Studi Budidaya Perairan, Universitas Mataram
  • Nanda Diniarti Program Studi Budidaya Perairan, Universitas Mataram , Program Studi Budidaya Perairan, Universitas Mataram
  • Bagus Dwi Hari Setyono Program Studi Budidaya Perairan, Universitas Mataram , Program Studi Budidaya Perairan, Universitas Mataram

DOI:

https://doi.org/10.29303/mediaakuakultur.v2i2.1737

Kata Kunci:

Indeks Kematangan Gonad, Molly, Pemijahan, Salinitas, Tingkat Kematangan Gonad

Abstrak

Ikan molly merupakan salah satu jenis ikan hias yang memiliki karakteristik yang khas karena ikan molly merupakan ikan hias air tawar yang mampu hidup dan berkembang biak pada lingkungan bersalinitas (air payau). Induksi pemijahan ikan molly dapat dilakukan dengan perlakuan salinitas pada media pemijahannya karena sistem endokrin pada ikan molly yang berperan dalam pengaturan keseimbangan tubuh terhadap perubahan kondisi lingkungan terutama perubahan salinitas akan menjadi lebih aktif sehingga mempengaruhi metabolisme maupun reproduksi (Taufik & Kusrini, 2006). Tujuan penelitian ini untuk menganalisis perbedaan salinitas sebagai perangsang pemijahan pada ikan molly. metode yang digunakan pada penelitian ini : P1. Salinitas 10 ppt, P2. Salinitas 15 ppt, P3. salinitas 20 ppt, P4. Salinitas 25 ppt, P5. 30 ppt dengan tiga kali ulangan. Parameter yang diamati anatara lain, Tingkat Kematangan Gonad (TKG), Indeks Kematangan Gonad (IKG), tingkat kelulushidupan (SR), dan masa kehamilan. Ikan yang dipelihara menunjukkan kematangan gonad yang baik sehingga terjadi pemijahan. Hasil penelitian ini, tingkat kematangan gonad tertinggi terdapat pada P1 salinitas 10 ppt dan P2 salinitas 15 ppt paling baik yakni TKG V  dibanding P3, P4, dan P5 yakni TKG IV. Indeks kematangan Gonad terbaik yaitu perlakuan P1 yaitu 14,28±2,0c diikuti oleh P2 11,71±2,0bc, P3 10,74±0,76abc P5 8,01±2,34ab dan P4 7,27±2,84a.masa kehamilan paling cepat terdapat pada P1 dan P2 yakni 44 hari dan 23 hari.tingkat kelulushidupan tertinggi terjadi pada P1 dan P2 yakni 100%. Rata-rata berat mutlak tertinggi terdapat pada P1 yakni 8,01±0,82c P2 6,33±0,5bc. Kesimpulan penelitian ini, salinitas yang berbeda memberikan pengaruh yang signifikan terhadap indeks kematangan gonad dan berat mutlak ikan golden black molly.

Referensi

Anggina, D., Hamid, H. (2013). Analysis of Ornamental Fish Farming Member of Group Diamond Fish Club in Tampan Village Districts Payung Sekaki Pekanbaru City Riau Province. Journal Online Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau, 1(1), 1–9.

Ardi, I., Setiadi, E., Kristanto, A. H., & Widiyati, A. (2017). Salinitas Optimal Untuk Pendederan Benih Ikan Betutu (Oxyeleotris marmorata). Jurnal Riset Akuakultur, 11(4), 347. https://doi.org/10.15578/jra.11.4.2016.347-354

Darwisoto.S, Sinjal.H.J, D., & Wahyuni.I. (2015). Tingkat Perkembangan Gonad, Kualitas Telur dan Ketahanan Hidup Larva Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Berdasarkan Perbedaan Salinitas. Jurnal Lppm Bidang Sains dan Teknologi, 2(1), 86–94.

Efizon, D., Bina Widya, K., Soebrantas Km, J. H. (2020). Biologi Reproduksi Ikan Guppy (Poecilia reticulata) dari Bendungan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau. Jurnal Sumberdaya Dan Lingkungan Akuatik, 1(2), 1-10.

Enggalia, R. (2020). Teknik Pembenihan Ikan Molly (Poecilia sphenops) di Media Akuarium dan Bak Plastik. Artikel Ilmiah. Bandar Lampung : Politeknik Negeri Lampung.

Islam, M. (2012). Study on The Breeding and Fry Rearing of Black Molly (Poecilia sphenops). [Thesis]. Mymensingh: Bangladesh Agricultural University.

Kementerian Kelautan Dan Perikanan. (2012). Pelatihan Pemijahan Induk Ikan Hias Modul Pemijahan Ikan.

Langi E. O., & Seke, J. (2016). Pengaruh Adaptasi Salinitas Yang Berbeda Terhadap Keberhasilan Hidup, Napsu Makan, dan Kondisi Ukuran Benih Ikan Nila (Oreochromis niloticus). Jurnal Ilmiah Tindalung, 2 (1), 29 - 35.

Ningrum, D. R. K., Budi, D. S., & Sulmartiwi, L. (2019). Induksi Pemijahan Ikan Wader Pari (Rasbora argyrotaenia) Menggunakan Ovaprim Tm Dengan Dosis Berbeda. Depik, 8(2), 117–124. https://doi.org/10.13170/depik.8.2.14076

Nur, B., Permana, A., Priyadi, A., Mustofa, S. Z., & Murniasih, S. (2017). Induksi Ovulasi dan Pemijahan Ikan Agamysis (Agamyxis albomaculatus) Menggunakan Hormon Yang Berbeda. Jurnal Riset Akuakultur, 12(2), 169. https://doi.org/10.15578/jra.12.2.2017.169-177

Pamulu, T. W. P., Koniyo, Y., Mulis. (2017). Pemberian Cacing Sutera Untuk Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Benih Ikan Black Molly. Jurnal Ilmiah Perikanan Dan Kelautan, 5(1), 98–106.

Saputra, D. A. (2019). Hibridisasi pada Ikan Black Molly (Poecilia sphenops) dan Ikan Golden Molly (Poecilia latipinna). Artikel Ilmiah. Riau : Universitas Maritim Raja Ali Haji.

Sardella, B. A., Matey, V., & Brauner, C. J. (2007). Coping With Multiple Stressors: Physiological Mechanisms and Strategies in Fishes of The Salton Sea. Lake and Reservoir Management, 23(5), 518–527. https://doi.org/10.1080/07438140709354035

Tamsil, A., & Hasnidar. (2019). Aspek Biologi Reproduksi Ikan Molly , Poecilia latipinna di Tambak Bosowa Kabupaten Maros. Jurnal Iktiologi Indonesia, 19(3), 375–390.

Taufik, I & Kusrini, E. (2006). Peran Hormon dan Syaraf pada Osmoregulasi Hewan Air. Media Akuakultur, 1 (2), 81 - 85.

Vasagam, K. P. K., & Rajagopal, S. Balasubramanian T. (2005). Effect of Salinity. The Israeli Journal of Aquaculture, 57(3), 148–152. https://doi.org/10.3750/aip2007.37.1.05

Vasagam, K. P. K., Shanmugam, A., & Rajagopal, S. (2007). Dietary Effect on Fry Production and Growth Performance of Sailfin Molly , Poecilia latipinna , in Salt Water. 37, 29–35.Anggina, Debby., et al. (2013). Analysis of Ornamental Fish Farming Member of Group Diamond Fish Club in Tampan Village Districts Payung Sekaki Pekanbaru City Riau Province, 1–9.

Darwisoto.S, Sinjal.H.J, D., & Wahyuni.I. (2015). Tingkat Perkembangan Gonad, Kualitas Telur Dan Ketahanan Hidup Larva Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Berdasarkan Perbedaan Salinitas. Jurnal LPPM Bidang Sains Dan Teknologi, 2, 86–94.

Vasagam, K. P., Rajagopal, S. & Balasubramanian T. (2005). Effect of Salinity. The Israeli Journal of Aquaculture, 57(3), 148–152. https://doi.org/10.3750/aip2007.37.1.05

Ningrum, D. R. K., Budi, D. S., & Sulmartiwi, L. (2019). Induksi Pemijahan Ikan Wader Pari (Rasbora Argyrotaenia) Menggunakan Ovaprim Tm Dengan Dosis Berbeda. Depik, 8(2), 117–124. https://doi.org/10.13170/depik.8.2.14076

Nur, B., Permana, A., Priyadi, A., Mustofa, S. Z., & Murniasih, S. (2017). Induksi Ovulasi Dan Pemijahan Ikan Agamysis (Agamyxis albomaculatus) Menggunakan Hormon Yang Berbeda. Jurnal Riset Akuakultur, 12(2), 169. https://doi.org/10.15578/jra.12.2.2017.169-177

Unduhan

Diterbitkan

2022-12-31

Cara Mengutip

INDUCED BREEDING GOLDEN BLACK MOLLY USED DIFFERENT SALINITY. (2022). Jurnal Media Akuakultur Indonesia, 2(2), 147-154. https://doi.org/10.29303/mediaakuakultur.v2i2.1737

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama