ANALYSIS OF LOCATION SUITABILITY IN LOMBOK ISLAND WATERS FOR THE DEVELOPMENT OF Gracilaria sp. SEAWEED CULTIVATION
DOI:
https://doi.org/10.29303/mediaakuakultur.v2i2.1421Kata Kunci:
Rumput Laut, Gracilaria sp, In Situ, Kualitas AirAbstrak
Rumput laut adalah sumber daya hayati yang telah dimanfaatkan masyarakat Indonesia sebagai mata pencaharian. Jenis Gracilaria sp. adalah salah satu rumput laut yang banyak dibudidayakan, termasuk di pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Rumput laut (Gracilaria sp.) adalah komoditi unggulan di sektor perikanan yang memiliki peluang cukup besar di bidang budidaya. Kualitas perairan di lahan perairan yang masih luas dan sesuai untuk tempat budidaya akanmenunjang hasil produksi rumput laut. Kegiatan budidaya rumput laut jenis Gracilaria sp. telah lama dilakukan namun belum belum mengkaji kesesuaian kualitas air sebagai syarat pendukung pertumbuhan.Penelitian ini dilakukan pada bulan April-Mei 2022 untuk menganalisis kulaitas air (suhu, salinitas, kecerahan, kedalaman, oksigen terlarut, pH, nitrat, fosfat, klorofil. Hasil penelitaian diharapkan menjadi sumber informasi pengaruh budidaya rumput laut gracilaria pada kulaitas perairan yang sesuai. Penelitian ini bertujuan mengetahui tinngkat kesesuaian perairan berdasarkan kondisi fisik kimia untuk lokasi bididaya rumput laut di perairan Teluk Ekas, Teluk Malaka dan Sekotong Barat. Hasil penelitian diharapkan menjadi sumber informasi serta dapat dijadikan bahan acuan oleh masyarakat atau pemerintah daerah dalam pengembangan kegiatan budidaya rumput laut. Hasil penelitian menunjukan bahwa perairan Teluk Ekas, Teluk Malaka dan Sekotong Barat termasuk dalam kategori sesuai dengan diperoleh skor berada pada kisaran 66-78.
Referensi
Anton. (2017). Pertumbuhan dan Kandungan Agar Rumput Laut (Gracilaria sp) Pada Beberapa Tingkat Salinitas. Teknologi Budidaya Perikanan-Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone. Jurnal Airaha, 6(2), 54–64.
Boyd, C. E. (1990). Water Quality in Ponds for Aquacuture.
Brotowijoyo, M. D., Tribawono, D. J., & Mulbyantoro, E. (1995). Pengantar Lingkungan Perairan dan Budidaya Air. Yogyakarta (ID) : Penerbit Liberty.
Damayanti, H. . (2012). Kualitas Air Muara Sungai Suwatu Ditinjau dari Parameter Kimia-Fisika (Studi di Kec. Margoyoso Kab. Pati). Jurnal Litbang, 8(3), 225–233.
Effendi, H. (2003). Telaah Kualitas Air: Bagi Pengelolaan Sumber Daya Lingkungan Perairan. Yogyakarta (ID) : Kanisius.
Goldman, C. R., & Horne, A. J. (1983). Limnology. New York (USA) : Mc Graw Hill.
Indriani, H., & Sumiarsih, E. (1991). Budidaya, Pengelolaan dan Pemasaran Rumput Laut. Jakarta (ID) : Penebar Swadaya.
Khasanah, U. (2013). Analisis Kesesuaian Perairan untuk Lokasi Budidaya Rumput Laut Eucheuma cottonii di Perairan Kecamatan Sajoanging Kabupaten Wajo. [Skripsi]. Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin Makassar. Makassar. 76 hlm.
Makatita, J. R., Susanto, A. B., & Mangimbulude, J. C. (2014). Kajian Zat Hara Fosfat dan Nitrat Pada Air Dan Sedimen Padang Lamun Pulau Tujuh Seram Utara Barat Maluku Tengah. Seminar Nasional FMIPA-UT 2014, 4., 54–66.
Mustafa, A., Rahmansyah, Hasnawi, & Paena, M. (2010). Evaluasi Kesesuaian Lahan untuk Budidaya Tambak di Kabupaten Pindrang Provinsi Sulawesi Selatan. Jurnal Riset Akuakultur, 4(1), 93–103.
Nasir, A., Tuwo, A., Lukman, M., & Usman, H. (2015). Impact of increased Nutrient on the Variability of Chlorophyll-a in the West Coast of South Sulawesi, Indonesia. International Journal of Scientific and Engineering Research, 6(5), 821–826.
Nikmawati, E. E. (2008). Pentingnya Air dan Oksigen Bagi Kesehatan Tubuh Manusia. Jawa Barat (ID) : Universitas Pendidikan Indonesia.
Patricia, C., Astono, W., & Hendrawan, I. D. (2018). Kandungan Nitrat dan Fosfat di Sungai Ciliwung. Seminar Nasional Cendekiawan Ke 4 Tahun 2018. Jakarta Barat: Universitas Trisakti.
Salmin. (2005). Oksigen Terlarut (DO) dan Kebutuhan Oksigen Biologi (BOD) Sebagai Salah Satu Indikator untuk Menentukan Kualitas Perairan. Jurnal Oseana, 30(3), 21–26.
Simanjuntak, M. (2006). Kadar Fosfat, Nitrat dan Silikat Kaitannya dengan Kesuburan Perairan Delta Mahakam, Kalimantan Timur. Jakarta (ID) : Pusat Penelitian Oseanografi LIPI.
Susilowati, T., Rejeki, S., & Dewi, N. E. (2012). Pengaruh Kedalaman Terhadap Pertumbuhan Rumput Laut (Eucheuma cottonii) yang Dibudidayakan dengan Metode Longline di Pantai Mlonggo, Kabupaten Jepara. Jurnal Saintek Perikanan, 8(1).
Wahyuni, E. A., Arisandi, A., & Farid, A. (2012). Studi Karakteristik Biologi Rumput Laut Terhadap Ketersediaan Nutrien di Perairan Kecamatan Bluto Sumenep. Universitas Trunojoyo Madura, Sumenep. (Dipresentasikan Pada Seminar Nasional Kedaulatan Pangan Dan Energi, 2012).
Wardoyo, S. T. H. (1982). Water Analysis Manual Tropical Aquatic Biology Program. Bogor (ID) : Biotrop, SEAMEO