EFFECT OF HARVEST TIME ON GROWTH PERFORMANCE, BIOMASS AND PRODUCTIVITY OF Kappaphycus alavarezii IN WAWORADA BAY

Authors

Hamdu Hamdu , Muhammad Junaidi , Bagus Dwi Hari Setyono

DOI:

10.29303/mediaakuakultur.v2i2.1733

Published:

2023-01-01

Issue:

Vol. 2 No. 2 (2022): Indonesian Journal of Aquaculture Medium

Keywords:

Depth, Effect of Different Depths, Growth Potential, Seaweed

Articles

How to Cite

Hamdu, H., Junaidi, M. ., & Dwi Hari Setyono, B. . (2023). EFFECT OF HARVEST TIME ON GROWTH PERFORMANCE, BIOMASS AND PRODUCTIVITY OF Kappaphycus alavarezii IN WAWORADA BAY. Indonesian Journal of Aquaculture Medium, 2(2), 119–129. https://doi.org/10.29303/mediaakuakultur.v2i2.1733

Abstract

West Nusa Tenggara has a lot of marine and fishery potential, one of which is Waworada Bay, the development of Seaweed is increasing, and it is the latest breakthrough and helps the economy of coastal communities in West Nusa Tenggara. The purpose of this study was to determine the effect of planting depth on the growth of Eucheuma cottonii seaweed and to determine the growth potential with different depths on the growth of Eucheuma cottonii seaweed. The depths used in this study were a depth of 20 cm, 30 cm, 40 cm, 50, cm and 60 cm with the long line method and further tested for carrageenan content at the Base Laboratory of the Aquaculture Study Program, University of Mataram. This study used a completely randomized design (CRD) consisting of 5 treatments and 3 replications to obtain 15 experimental units. P1: Depth 20 cm, P2: Depth 30 cm, P3: Depth 40 cm, P4: Depth 50 cm, P5: Depth 60 cm. The results showed that different planting distances between 20 cm, 30 cm, 40 cm had no significant effect on the growth of Eucheuma cottonii seaweed, while at a depth of 50 cm and 60 cm it had an effect so that seaweed growth was inhibited and at a depth of 20 cm, 30 cm and 40 cm. cm has the potential for faster growth, in contrast to the depth of 50 cm and 60 cm the type of seaweed Eucheuma cottonii has a slower growth so that it shows a significant effect at each depth.

References

Akbarurrasyid, M., Pietoyo, A., Astiyani, W. P., & Mustia, A. (2021). Teknologi Budidaya Rumput Laut Gracilaria Verrucosa Menggunakan Kantong Jaring Bersusun Dengan Bobot Awal Bibit Berda di Karawang. Jurnal Maspari, 13(2), 117–128.

Akmal, Syamsuddin, R., Trijuno, D. D. H., & Tuwo, A. (2017). Morfologi Kandungan Klorofil a, Pertumbuhan, Produksi, dan Kandungan Karaginan Rumput Laut Kappaphycus alvarezii yang Dibudidayakan pada Kedalaman Berbeda. Jurnal Rumput Laut Indonesia, 2(2), 1-15.

Anton. (2017). Pertumbuhan dan Kandungan Karaginan Rumput Laut (Eucheuma cottonii) Pada Spesies Yang Berbeda. Jurnal Airaha, 5(2),1-10.

Bhernama, B. G. (2017). Analisis Karakteristik Karaginan Eucheuma Cottonii Asal Aceh Jaya Menggunakan Pelarut Alkali (KOH dan NaOH). Jurnal Amina, 1(2), 59–66.

Bualemo. (2017). Pengembagan Model Sistem Budidaya Laut Terhadap Pertumbuhan Alga Laut (Kappaphycus alvarezii) dan Kandungan Karaginan dan Kekuatan Gel Dengan Menggunakan POC Organik Basmingro di Loka Pengembagan Budidaya Rumput Laut Kementrian Kelautan Di Kacamatan Mana. Jurnal Penelitian, 37–42.

Burhanuddin. (2012). Pertumbuhan dan Kandungan Karaginan Rumput Laut Eucheuma cotnnii Yang Dibudidayakan Pada Jarak Dari Dasar Perairan Yang Berbeda. Octopus: Jurnal Ilmu Perikanan, 1(1987), 76–83.

Cokrowati, N., & Nur, D. (2018). Budidaya Rumput Laut Pada Kedalaman Berbeda. Jurnal Pendidikan Magister Pendidikan IPA, 1(1), 1-10.

Damayanti, T., & Aryawati, R, F. (2019). Laju Pertumbuhan Rumput Laut Eucheuma cottonii (Kappaphycus alvarezi) Dengan Bobot Bibit Awal Berbeda Menggunakan Metode Rakit Apung dan Long Line di Perairan Teluk Hurun, Lampung. Maspari Journal, 11(1), 17–22.

Failu, I., Supriyono, E., & Suseno, S. H. (2016). Peningkatan Kualitas Karagenan Rumput Laut Kappaphycus alvarezii Dengan Metode Budidaya Keranjang Jaring. Jurnal Akuakultur Indonesia, 15(2), 119-124. https://doi.org/10.19027/jai.15.2.124-131.

Farnani, Y. H., Cokrowati, N., & Farida, N. (2011). Pengaruh Kedalaman Tanam Terhadap Pertumbuhan Eucheuma spinosum Pada Budidaya Dengan Metode Rawai. Junal Kelautan, 4(2), 176–187.

Fendi, La, L., Rakhfid, A., & Rochmady. (2017). Pertumbuhan Rumput Laut Eucheuma cottoni Pada Dosi Pemupukan Berbeda di Perairan Desa Ghonebalano Duruka Kabupaten Muna Indonesia. Jurnal Akuakultur, 3(1), 1-15.

Garpenassy, E., & Tuaputty, H. (2016). Pengaruh Jarak Tanam Pada Penggunaan Metode Budidaya Rakit Tali Terhadap Berat Rumput Laut (Eucheuma Cottonii) di Dusun Toisapu. Jurnal Biopendix, 2(1), 106–111.

Gultom, R. C., Dirgayusaa, I. G. N. P., & Puspitha, N. L. P. R. (2016). Perbandingan Laju Pertumbuhan Rumput Laut (Eucheuma cottonii) Dengan Menggunakan Sistem Budidaya Ko-kultur dan Monokultur di Perairan Pantai Geger , Nusa Dua , Bali. Journal of Marine Research and Technology, 5(1), 146–154.

Herdan, Warsidah, & Syarif , I, N. (2020). Laju Pertumbuhan Rumput Laut Kappaphycus alvarezii dengan Metode Penanaman yang Berbeda di Perairan Laut Desa Sepempang Kabupaten Natuna Seaweed Growth Rate Kappaphycus alvarezii with Different Planting Method in the Waters of Natuna Sea Village Sepempang. Jurnal Laut Khatulistiwa, 3(1), 14–22.

Jusman. (2019). Identifikasi Jenis Rumput Laut Alam di Perairan Tanakke Kabupaten Takalar. [Skripsi]. Makassar: Universitas Muhammadiyah Makasar.

Majid, A., Cokrowati, N., & Diniarti, N. (2016). Pertumbuhan Rumput Laut (Eucheuma cottonii) Pada Kedalaman Yang Berbeda Di Teluk Ekas , Timur Seaweed Growth Eucheuma cottonii on Different Depths in Ekas Bay. [Skripsi]. Mataram: Universitas Mataram.

Nikhlani, A., & Kusumaningrum, I. (2021). Analisa Parameter Fisika dan Kimia Perairan Tihik Tihik Kota Bontang untuk Budidaya Rumput Laut Kapphaphycus alvarezii. Jurnal Perikanan Terpadu, 9(2), 189–200.

Nur, A. I., Syam, H., & Patang. (2016). Pengaruh Kualitas Air Terhadap Produksi Rumput Laut (Kappaphycus alvarezii). Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian, 2, 27–40.

Pauwah, A., Irfan, M., & Muchdar, F. (2020). Analisis Kandungan Nitrat dan Fosfat Untuk Mendukung Pertumbuhan Rumput Laut Kappahycus alvarezii Yang Dibudidayakan Dengan Metode Longline di Perairan Kastela Kecamatan Pulau Ternate Kota Ternate. Hemyscyllium, 1(1), 10–22.

Rahmawati, S., Junaidi, M., & Cokrowati, N. (2021). Pertumbuhan Caulerpa Sp . Yang Dibudidayakan Dengan Metode Longline di Desa Rompo Kecamatan Langgudu Kabupaten Bima. Jurnal Media Akuakulur Indonesia, 1(1), 21–34.

Rukisah, Ihsan, B., & Gunawan, A. (2020). Pengaruh Kedalaman Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Serta Warna Rumput Laut (Kappaphycus alvarezii ). Jurnal Agroqua, 18(1), 65–74. https://doi.org/10.32663/ja.v

Runtuboy, N., & Abadi, S. (2018). Pengaruh Kedalaman terhadap Perkembangan Rumput Laut Kotoni Hasil Kultur Jaringan. Jurnal Penyuluhan Perikanan Dan Kelautan, 12(3), 196–206.

Sirajuddin, M. (2009). Informasi Awal Tentang Kualitas Biofisik Perairan Teluk Waworada Untuk Budidaya Rumput Laut (Eucheuma cottonii). Jurnal Akuakultur Indonesia, 8(1), 1–10.

Supiandi, M., Cokrowati, N., & Rahman, I. (2020). Pengaruh Perbedaan Jarak Tanam Terhadap Pertumbuhan Rumput Laut (Eucheuma cottonii) Hasil Kultur Jaringan Dengan Metode Patok Dasar Diperairan Gerupuk Waters. Jurnal Perikanan, 10(2), 158–166.

Susilowati, T. Rejeki, S., Dewi, E., N. & Zulfitriani. (2012). Pengaruh Kedalaman Terhadap Pertumbuhan Rumpuat Laut (Eucheuma Cottonii) Yang Dibudidayakan Dengan Metode Longline Di Pantai Mlonggo, Kabupaten Jeparan. Jurnal Saintek Perikanan, 8(1), 7–12. https://doi.org/10.14710/ijfst.8.1.7-12

Tamala, E., Slamet, A., & Jumiati, J. (2022). Pengaruh Santan Kelapa Terhadap Laju Pertumbuhan Rumput Laut Eucheuma cottonii. Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati, 7(1), 41–48. https://doi.org/10.24002/biota.v7i1.4682

Tiwa, R. B., Mondoringin, L., & Salindeho, I. (2013). Pertumbuhan Rumput Laut Kappaphycus alverezii pada Perbedaan Kedalaman dan Berat Awal di Perairan Talengen Kabupaten Kepulauan Sangihe. Jurnal Budidaya Perairan, 3(1), 1-10.

Wijayanto, T., Hendri, M., & Aryawati, R. (2011). Studi Pertumbuhan Rumput Laut Eucheuma cottonii Dengan Berbagai Metode Penanaman Yang Berbeda di Perairan Kalianda, Lampung Selatan. Maspari Journal : Marine Science Research, 3(2), 51–57.

Zainuddin, F., & M, M. rusdani. (2018). Performa Rumput Laut Kappaphycus alvarezii dari Maumere dan Tembalang Pada Budidaya Sistem Longline. Journal of Aquaculture Science, 3(4), 116–127.

Author Biographies

Hamdu Hamdu, Program Studi Budidaya Perairan, Universitas Mataram

Muhammad Junaidi, Program Studi Budidaya Perairan, Universitas Mataram

Bagus Dwi Hari Setyono, Program Studi Budidaya Perairan, Universitas Mataram

Most read articles by the same author(s)