Isi Artikel Utama

Hamdu Hamdu
Muhammad Junaidi
Bagus Dwi Hari Setyono

Abstrak

Nusa Tenggara Barat memiliki banyak potensi kelautan dan perikanan, salah satunya adalah Teluk Waworada perkembangan Rumput Laut semakin banyak, dan menjadi trobosan terbaru serta membantu perekonomian masyarakat pesisir di Nusa Tenggara Barat. Tujuan penelitianini untuk mengetahui pengaruh kedalaman penanaman terhadap pertumbuhan rumput lautEucheuma cottoniidan mengetahui potensi pertumbuhan dengan kedalaman yang berbeda terhadap pertumbuhan rumput laut Eucheuma cottonii. Adapun kedalaman yang digunakan pada penelitian adalah  kedalaman 20 cm, 30 cm, 40 cm, 50, cm dan 60 cm dengan metode long line dan diuji lanjut kandungan karaginan di Laboratorium Basa Program Studi Budidaya Perairan Universitas Mataram. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) terdiri dari 5 perlakuan dan 3 ulangan sehingga diperoleh 15 unit percobaan.P1: Kedalaman 20 cm, P2: Kedalaman 30 cm, P3: Kedalaman 40 cm, P4: Kedalaman 50 cm, P5: Kedalaman 60 cm. Hasil penelitian menunjukan bahawa jarak tanam yang berbeda antara 20 cm, 30 cm, 40 cm tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan rumput laut Eucheuma cottonii sedangkan pada kedalaman 50 cm dan 60 cm berpengaruh sehingga pertumbuhan rumput laut terhabat dan pada kedalaman 20 cm, 30 cm dan 40 cm memiliki potensi pertumbuhan lebih cepat berbeda dengan kedalaman 50 cm dan 60 cm jenis rumput laut Eucheuma cottonii memiliki pertumbuhan lebih lambat sehingga menunjukkan pengaruh nyata di setiap kedalaman.

Rincian Artikel

Referensi
Akbarurrasyid, M., Pietoyo, A., Astiyani, W. P., & Mustia, A. (2021). Teknologi Budidaya Rumput Laut Gracilaria Verrucosa Menggunakan Kantong Jaring Bersusun Dengan Bobot Awal Bibit Berda di Karawang. Jurnal Maspari, 13(2), 117–128.
Akmal, Syamsuddin, R., Trijuno, dody dh, & Tuwo, A. (2017). Morfologi Kandungan Klorofil a, Pertumbuhan, Produksi, dan Kandungan Karaginan Rumput Laut Kappaphycus alvarezii yang Dibudidayakan pada Kedalaman Berbeda. Jurnal Rumput Laut Indonesia, 2(2), 1-15.
Anton. (2017). Pertumbuhan dan Kandungan Karaginan Rumput Laut (Eucheuma cottonii) Pada Spesies Yang Berbeda. Jurnal Airaha, 5(2),1-10.
Bhernama, B. G. (2017). Analisis Karakteristik Karaginan Eucheuma Cottonii Asal Aceh Jaya Menggunakan Pelarut Alkali ( KOH Dan NaOH ). Jurnal Amina, 1(2), 59–66.
Bualemo. (2017). pengembagan model sistem budidaya laut terhadap pertumbuhan alga laut ( Kappaphycus alvarezii) dan kandungan karaginan dan kekuatan gel dengan menggunakan poc organik basmingro di loka pengembagan budidaya rumput laut kementrian kelautan di kacamatan mana. Jurnal Penelitian, 37–42.
Burhanuddin. (2012). Pertumbuhan Dan Kandungan Karaginan Rumput Laut Eucheuma cotnnii Yang Dibudidayakan Pada Jarak Dari Dasar Perairan Yang Berbeda Burhanuddin. Octopus: Jurnal Ilmu Perikanan, 1(1987), 76–83.
Cokrowati, N., & Nur, D. (2018). Budidaya Rumput Laut Pada Kedalaman Berbeda. Jurnal Pendidikan Magister Pendidikan IPA, 1(1), 1-10.
Damayanti, T., & Aryawati, R, F. (2019). Laju Pertumbuhan Rumput Laut Eucheuma Cottonii (Kappaphycus alvarezi) Dengan Bobot Bibit Awal Berbeda Menggunakan Metode Rakit Apung Dan Long Line Di Perairan Teluk Hurun, Lampung. Maspari Journal, 11(1), 17–22.
Failu, I., Supriyono, E., & Suseno, S. H. (2016). Peningkatan kualitas karagenan rumput laut Kappaphycus alvarezii dengan metode budidaya keranjang jaring. Jurnal Akuakultur Indonesia, 15(2), 119-124. https://doi.org/10.19027/jai.15.2.124-131.
Farnani, Y. H., Cokrowati, N., & Farida, N. (2011). Pengaruh Kedalaman Tanam Terhadap Pertumbuhan Eucheuma spinosum Pada Budidaya Dengan Metode Rawai. Junal Kelautan, 4(2), 176–187.
Fendi, La, L., Rakhfid, A., & Rochmady. (2017). Pertumbuhan Rumput Laut Eucheuma cottoni Pada Dosi Pemupukan Berbeda Di Perairan Desa Ghonebalano Duruka Kabupaten Muna Indonesia. Jurnal Akuakultur, 3(1), 1-15.
Garpenassy, E., & Tuaputty, H. (2016). Pengaruh Jarak Tanam Pada Penggunaan Metode Budidaya Rakit Tali Terhadap Berat Rumput Laut ( Eucheuma Cottonii ) Di Dusun Toisapu. Jurnal Biopendix, 2(1), 106–111.
Gultom, R. C., Dirgayusaa, I. G. N. P., & Puspitha, N. L. P. R. (2016). Perbandingan Laju Pertumbuhan Rumput Laut ( Eucheuma cottonii ) Dengan Menggunakan Sistem Budidaya Ko-kultur dan Monokultur di Perairan Pantai Geger , Nusa Dua , Bali. Journal of Marine Research and Technology, 5(1), 146–154.
Herdan, Warsidah, & Syarif , I, N. (2020). Laju Pertumbuhan Rumput Laut Kappaphycus alvarezii dengan Metode Penanaman yang Berbeda di Perairan Laut Desa Sepempang Kabupaten Natuna Seaweed Growth Rate Kappaphycus alvarezii with Different Planting Method in the Waters of Natuna Sea Village Sepempang. Jurnal Laut Khatulistiwa, 3(1), 14–22.
Jusman. (2019). Identifikasi Jenis Rumput Laut Alam di Perairan Tanakke Kabupaten Takalar. [Skripsi]. Makassar: Universitas Muhammadiyah Makasar.
Majid, A., Cokrowati, N., & Diniarti, N. (2016). Pertumbuhan Rumput Laut (Eucheuma cottonii) Pada Kedalaman Yang Berbeda Di Teluk Ekas , Timur Seaweed Growth Eucheuma Cottonii On Different Depths In Ekas Bay. [Skripsi]. Mataram: Universitas Mataram.
Nikhlani, A., & Kusumaningrum, I. (2021). Analisa Parameter Fisika dan Kimia Perairan Tihik Tihik Kota Bontang untuk Budidaya Rumput Laut Kapphaphycus alvarezii. Jurnal Perikanan Terpadu, 9(2), 189–200.
Nur, A. I., Syam, H., & Patang. (2016). Pengaruh kualitas air terhadap produksi rumput laut (kappaphycus alvarezii). Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian, 2, 27–40.
Pauwah, A., Irfan, M., & Muchdar, F. (2020). Analisis Kandungan Nitrat Dan Fosfat Untuk Mendukung Pertumbuhan Rumput Laut Kappahycus alvarezii Yang Dibudidayakan Dengan Metode Longline Di Perairan Kastela Kecamatan Pulau Ternate Kota Ternate. Hemyscyllium, 1(1), 10–22.
Rahmawati, S., Junaidi, M., & Cokrowati, N. (2021). Pertumbuhan Caulerpa Sp . Yang Dibudidayakan Dengan Metode Longline Di Desa Rompo Kecamatan Langgudu Kabupaten Bima. Jurnal Media Akuakulur Indonesia, 1(1), 21–34.
Rukisah, Ihsan, B., & Gunawan, A. (2020). pengaruh kedalaman terhadap pertumbuhan dan produksi serta warna rumput laut (Kappaphycus alvarezii ). Jurnal Agroqua, 18(1), 65–74. https://doi.org/10.32663/ja.v
Runtuboy, N., & Abadi, S. (2018). Pengaruh Kedalaman terhadap Perkembangan Rumput Laut Kotoni Hasil Kultur Jaringan [ The influence of depth on the development of kotoni seaweed resulting from tissue culture ]. Jurnal Penyuluhan Perikanan Dan Kelautan, 12(3), 196–206.
Sirajuddin, M. (2009). Informasi Awal Tentang Kualitas Biofisik Perairan Teluk Waworada Untuk Budidaya Rumput Laut (Eucheuma cottonii). Jurnal Akuakultur Indonesia, 8(1), 1–10.
Supiandi, M., Cokrowati, N., & Rahman, I. (2020). pengaruh perbedaan jarak tanam terhadap pertumbuhan rumput laut (Eucheuma cottonii) hasil kultur jaringan dengan metode patok dasar diperairan gerupuk waters. Jurnal Perikanan, 10(2), 158–166.
susilowati, t. rejeki, s. dewi, e, n. dan zulfitriani. (2012). Pengaruh kedalaman terhadap pertumbuhan rumpuat laut (Eucheuma cottonii) yang dibudidayakan dengan metode longline di pantai mlonggo, kabupaten jeparan. Jurnal Saintek Perikanan, 8(1), 7–12. https://doi.org/10.14710/ijfst.8.1.7-12
Tamala, E., Slamet, A., & Jumiati, J. (2022). Pengaruh Santan Kelapa Terhadap Laju Pertumbuhan Rumput Laut Eucheuma cottonii. Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati, 7(1), 41–48. https://doi.org/10.24002/biota.v7i1.4682
Tiwa, R. B., Mondoringin, L., & Salindeho, I. (2013). Pertumbuhan Rumput Laut Kappaphycus alverezii pada Perbedaan Kedalaman Dan Berat Awal Di Perairan Talengen Kabupaten Kepulauan Sangihe. Jurnal Budidaya Perairan, 3(1), 1-10.
Wijayanto, T., Hendri, M., & Aryawati, R. (2011). Studi Pertumbuhan Rumput Laut Eucheuma cottonii Dengan Berbagai Metode Penanaman Yang Berbeda Di Perairan Kalianda, Lampung Selatan. Maspari Journal : Marine Science Research, 3(2), 51–57.
Zainuddin, F., & M, M. rusdani. (2018). Performa Rumput Laut Kappaphycus Alvarezii dari Maumere dan Tembalang Pada Budidaya Sistem Longline Performance of Kappaphycus alvarezii Seaweed from Maumere and Tembalang in Longline System Cultivation menyatakan penurunan laju fotosintesis pada Eucheuma. Journal Of Aquaculture Science, 3(4), 116–127.