Sanitation and Hygiene of Fish Nugget Processing for Home Industry (IRT) in Tablasupa Village, Depapre District, Jayapura Regency, Papua
DOI:
10.29303/mediaakuakultur.v4i2.4503Published:
2024-05-28Issue:
Vol. 4 No. 2 (2024): Indonesian Journal of Aquaculture MediumKeywords:
Sanitation, Hygiene, Fish Nuggets, Tablasupa Village, PapuaArticles
Downloads
How to Cite
Abstract
Diversifikasi Olahan Ikan merupakan motivasi baru untuk memperkenalkan kepada masyarakat bahwa ikan yang biasanya dikonsumsi dalam bentuk digoreng, dibakar atau dimasak dalam keadaan utuh dapat dibuat makanan yang lebih menarik dan tetap bergizi yang dapat dikonsumsi mulai dari anak-anak, dewasa, sampai usia lanjut. Beberapa produk diversifikasi hasil perikanan antara lain: bakso ikan, nugget ikan, abon ikan, dan sosis ikan. Kampung Tablasupa Terletak di Distrik Depapre Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua. Kampung Tablasupa termasuk kampung yang cukup berkembang di Kabupaten Jayapura dibandingkan dengan kampung-kampung lain. Kampung Tablasupa memiliki Industri Rumah Tangga Pangan (IRTP) yang di kerjakan oleh ibu-ibu dalam kelompok usaha. Usaha yang di jalankan adalah usaha diversifikasi produk ikan seperti nugget ikan. Usaha ini sudah di kembangkan sejak kurang lebih dua tahun. Dalam menjalankan produksi kelompok ibu-ibu IRTP Kampung Tablasupa masih menggunakan sarana prasana sederhana. Hal ini dapat memberikan dampak bagi kesehatan dan lingkungan. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui Sanitasi dan Hygiene pada Pengolahan Nugget Ikan Industri Rumah Tangga (IRT) di Kampung Tablasupa Distrik Depapre, Kabupaten Jayapura, Papua. Data diperoleh dari hasil wawancara terhadap ibu-ibu pelaku usaha menggunakan angket dan pengamatan langsung proses pembuatan nugget ikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usaha nugget ikan ini masih dalam skala industri rumah tangga yang pengolahannya dilakukan sendiri oleh ibu-ibu dalam kelompok usaha. Industri ini masih sederhana dan pengolahan nugget ikan yang dilakukan masih belum memenuhi standar karena tidak di dukung dengan sarana prasarana yang baik, seperti lokasi dan lingkungan yang sesuai, gedung yang permanen, ketersedian air bersih yang cukup, dan kesehatan para karyawan. Sehingga usaha yang dilakukan ini belum memenuhi standar sanitasi dan higiene baik dari segi sarana prasarana dan karyawan atau pekerja.References
Ainezzahira, Khairunnisa, K., Multri, H. D., Veronica, Fitriani, B. M., Pratama, T. S., Alhamdi, R., & El-Kiyat, W. (2019). Evaluasi Sanitasi Pangan Pada Industri Rumah Tangga Pengolahan Tahu di Kelurahan Bojong Nangka, Kabupaten Tangerang. VITKA Jurnal Manajemen Pariwisata, 1(1), 5-12.
Budhiati, R. (2018). Penerapan Teknologi Tepat Guna Variasi Olahan Ikan Untuk Meningkatkan Konsumsi Ikan Masyarakat. Prosiding Seminar Nasional Unimus, 1, 222-230
Komala, I. S., Laksmi, W., Dina, R. P. (2017). Cara Produksi Pangan Yang Baik Untuk Industri Rumah Tangga (CPPB-IRT) Perusahaan Tahu Putih “sl†Kabupaten Semarang Tahun 2017. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 5(4), 690-697.
Nurmiati, S. (2019). Kondisi sarana Sanitasi Industry Rumah Tangga Pangan di Kecamatan Sumbawa. Skripsi. Politeknik Kesehatan Kemenkes Kupang: Kupang.
Rezki, R. (2020). Evaluasi Penerapan CPPB-IRT Industri Rumah Tangga Pangan (IRTP) Minuman Tradisional Di Desa Mekarharja. Jurnal Pusat Inovasi Masyarakat (PIM), 2(1), 28-33.
Sahubawa, L. & Ustadi. (2014). Teknologi Pengawetan dan Pengolahan Hasil Perikanan. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.
Wodi, S. I. M., Rieuwpassa, F. J., & Cahyono, E. (2018). Peningkatan Kualitas Hasil Tangkapan Melalui Penerapan System Rantai Dingin di Kelurahan Santiago. Jurnal Ilmiah Tatengkorang, 2, 70-72.
Yulianto, A, & Nurcholis. (2015). Penerapan Standard Hygienes Dan Sanitasi Dalam Meningkatkan Kualitas Makanan di Food & Beverage Departement @Hom Platinum Hotel Yogyakarta. Khasanah Ilmu-Jurnal Pariwisata dan Budaya, 6(2), 31-39.