Karakteristik Pasien Amnesia Pasca Cedera Otak di RSUD Provinsi Nusa Tenggara Barat

  • Lalu Wahyu Alfian Fakultas Kedokteran Universitas Mataram
  • Rohadi Muhammad Rosyidi Staf Pengajar Bagian Bedah Saraf, Fakultas Kedokteran Universitas Mataram/Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi NTB
  • Ilsa Hunaifi Staf Pengajar Bagian Neurologi, Fakultas Kedokteran Universitas Mataram/Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi NTB
  • Bambang Priyanto Staf Pengajar Bagian Bedah Saraf, Fakultas Kedokteran Universitas Mataram/Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi NTB

Abstrak

Latar belakang: Cedera otak adalah gangguan otak yang disebabkan oleh proses traumatik seperti benturan, pukulan, atau tusukan pada kepala sehingga menyebabkan gangguan fungsi otak. Beberapa penyebab eksternal mendasari terjadinya cedera otak seperti jatuh, kecelakaan lalu lintas, dan pemukulan/penyerangan. Gangguan fungsi memori merupakan salah satu bentuk gangguan neuropsikologis yang dapat terjadi pasca cedera. Amnesia pasca trauma merupakan kondisi pasca cedera yang ditandai dengan kesulitan dalam mengingat hal yang sudah terjadi sebelumnya atau menyimpan informasi yang baru saja terjadi.Metode: Penelitian ini menggunakan desain potong lintang yang dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat. Jumlah sampel penelitian adalah 40 orang dengan cedera otak. Pengambilan data berupa hasil CT-scan kepala dan wawancara menggunakan kuesioner Tes Orientasi dan Amnesia Galveston (TOAG). Pengambilan sampel menggunakan metode consecutive sampling. Analisis data dilakukan secara deskriptif.Hasil: Dari 40 pasien cedera otak, 33 pasien mengalami amnesia pasca trauma (82,5%). Sebagian besar pasien dengan amnesia pasca trauma berusia antara 18 dan 30 tahun (45,46%), sebagian besar berjenis kelamin laki-laki (81,8%), dan sebagian besar pasien memiliki tingkat pendidikan SMA (42,43%). Berdasarkan tingkat keparahan cedera otak, sebagian besar pasien amnesia pasca trauma mengalami cedera otak ringan (57,58%). Berdasarkan hasil CT scan kepala, sebagian besar pasien amnesia pasca trauma memiliki lesi difus (51,52%).Kesimpulan: Pasien amnesia pasca trauma pada cedera otak didominasi oleh lakilaki dengan kelompok usia 18 hingga 30 tahun dan tingkat pendidikan SMA. Selain itu, letak lesi yang difus sering didapatkan pada pasien amnesia pasca trauma pada cedera otak.
Diterbitkan
2022-09-30