Asam Lemak Hepatadekanoat sebagai Diet Fungsional pada Diabetes Mellitus Tipe 2
DOI:
https://doi.org/10.29303/jk.v8i4.4579Abstrak
Penelitian menunjukkan bahwa fraksi plasma odd chain fatty acid/OCFA (Heptadekanoat/Margaricacid/C17) berbanding terbalik terhadap kejadian penyakit DM tipe 2, resistensi insulin serta kejadian sindrom metabolik.1-3Asam lemak ini merupakan penanda untuk konsumsi dairy fat dan serat makanan, selain itu juga mempunyai peranan metabolik yang penting.Stephanie et al.dalam penelitiannya menemukan bahwa asam lemak heptadekanoat dapat memperbaiki kondisi sindrom metabolik dan mengemukakan hipotesis bahwa menjauhnya manusia dari diet dengan kandungan asam lemak heptadekanoat (termasuk lemak dalam susu) dapat menjadi kontributor meningkatnya kondisi inflamatif serta rendahnya kandungan plasma asam lemak heptadekanoat dalam populasi.5Asam lemakheptadekanoat terlibat dalam regulasi metabolisme short chain,medium chain dan very long chain fatty acid yang lain. Asam lemak ini dapat diubah menjadi propionyl-CoA yang dapat digunakan sebagai penyedia substrat untuk masuk ke dalam siklus asam sitrat melalui jalur succinyl-CoA (reaksianaplerotik), dengan demikian dapat memperbaiki metabolisme energi mitokondria. Seiring denganpenuaan/aging dan stres metabolik oksidatif fungsi mitokondria mengalami penurunan sehingga ketersediaan senyawa antara anaplerotik untuk siklus asam sitrat dapat membantu optimalisasi mitokondria.Unduhan
Diterbitkan
2019-12-31
Terbitan
Bagian
Articles