Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Perilaku Pemilihan Pengobatan Penderita Malaria di Kecamatan Sambelia, Kabupaten Lombok Timur
DOI:
https://doi.org/10.29303/jk.v8i3.4550Kata Kunci:
tingkat pengetahuan, malaria, perilaku pemilihan pengobatanAbstrak
Latar Belakang: Malaria merupakan penyakit menular yang masih menjadi perhatian dunia hingga saat ini. Kasus malaria hampir ditemukan di seluruh provinsi yang ada di Indonesia, termasuk Nusa Tenggara Barat (NTB). Lombok Timur merupakan salah satu kabupaten yang terletak di NTB dengan angka kejadian malaria yang masih cukup tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan tentang malaria dengan perilaku pemilihan pengobatan penderita malaria di Kecamatan Sambelia, Kabupaten Lombok Timur. Metode: Penelitian ini merupakan deskriptif analitik dengan desain potong lintang (cross-sectional). Teknik yang digunakan adalah wawancara terpimpin menggunakan kuesioner pada 57 responden yang dipilih secara acak sederhana. Responden yang dipilih adalah masyarakat yang pernah terdiagnosis malaria atau sedang menderita malaria pada tahun 2016-2017. Analisis data menggunakan uji korelasi non-parametrik Spearman. Hasil Penelitian: Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan responden tentang malaria termasuk kategori cukup sebesar 39 orang (68,42%), 10 orang (17,54%) kategori rendah dan 8 orang (14,04%) kategori baik. Perilaku pemilihan pengobatan penderita malaria termasuk kategori baik sebesar 49 orang (85,96%) dan sebanyak 8 orang (14,04%) memiliki perilaku pemilihan pengobatan kategori tidak baik. Hasil penelitian secara statistik menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan tentang malaria dengan perilaku pemilihan pengobatan dengan nilai p = 0,628 atau p > 0,05. Kesimpulan: Tingkat pengetahuan tentang malaria bukanlah satu-satunya faktor yang memengaruhi perilaku pemilihan pengobatan penderita malaria.Unduhan
Diterbitkan
2019-09-30
Terbitan
Bagian
Articles