Karakteristik Pasien Ketoasidosis Diabetik Sebelum Dan Saat Pandemi Covid-19 Di Rsud Abdul Wahab Sjahranie Samarinda

  • Muh. Wiryansyah Program Studi Kedokteran, Fakultas Kedokteran, Universitas Mulawarman
  • Yuliana Rahmah Retnaningrum Bagian Ilmu Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Kalimantan Timur

Abstrak

Situasi pandemi Corona Virus Disease-19 (COVID-19) telah menjadi tantangan dalam manajemen penyakit bagi pasien diabetes mellitus (DM) sehingga meningkatkan risiko komplikasi, termasuk ketoasidosis diabetik (KAD). Kasus KAD telah dilaporkan meningkat selama pandemi dan dapat tercetuskan oleh COVID- 19. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik pasien KAD sebelum dan saat pandemi di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif observasional dan pengambilan sampel dengan metode sampel total. Variabel yang diteliti mencakup demografi, klinis, hasil laboratorium, serta jenis infeksi. 59 pasien masuk dalam kriteria (17 selama pandemi dan 42 sebelum pandemi). Usia dewasa (58,82% & 71,43%), perempuan (64,7% & 66,67), dan DM tipe 2 (58,82% & 71,43%) mendominasi di kedua kelompok. Selama pandemi, kasus KAD berat relatif tinggi (82,35% vs 76,19%). Mortalitas relatif menurun (23,52% vs 45,23%), tetapi masih lebih tinggi dibanding studi lainnya. Kadar glukosa darah, HbA1c, HCO3-, pCO2, dan leukosit relatif tinggi sebelum pandemi. Meski begitu, kami menemukan kadar pH, ketonuria, ureum, dan kreatinin yang lebih tinggi selama pandemi. Di antara kedua kelompok, hampir seluruh pasien memiliki riwayat infeksi yang mencetuskan KAD (94,11% & 92,85%) dengan sepsis sebagai jenis infeksi terbanyak. Tetapi, kami tidak menemukan infeksi Severe Acute Respiratory Syndrome-Corona Virus-2 (SARS-CoV). Pandemi COVID-19 memberikan dampak pada klinis serta luaran pasien KAD.
Diterbitkan
2021-09-30