FIBRILASI VENTRIKEL: MENGENALI AWITAN HINGGA TATALAKSANA

  • Yusra Pintaningrum Bagian Kardiologi Fakultas Kedokteran Universitas Mataram
  • Arif Setyo Pambudi Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Mataram
  • Assyfa Anggi Astuti Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Mataram
  • Belva Bhadranitya Buana Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Mataram
  • ebry Gilang Tilanan Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Mataram
  • Felicia Theddy Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Mataram
  • I Wayan Mustika Maha Putra Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Mataram
  • Latifa Intan Rahma Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Mataram
  • Muhammad Aulia Hikmah Romadoni Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran Universitas Mataram
  • Nimas Resti Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran Universitas Mataram
  • Rika Fitria Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran Universitas Mataram
  • Raisa Astasia Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran Universitas Mataram
  • Tri Riskinie Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran Universitas Mataram

Abstrak

Aritmia merupakan suatu kondisi yang merujuk pada setiap gangguan frekuensi, regularitas, lokasi asal, atau konduksi impuls listrik jantung. Fibrilasi ventrikel (FV) merupakan salah satu bentuk dari aritmia yang cukup sering ditemukan. FV ditandai dengan kondisi denyut jantung cepat dan aktivitas listrik yang tidak teratur. FV dapat ditimbulkan akibat beberapa kondisi meliputi ischemic heart disease, chronic kidney disease, hipertensi, kardiomiopati, kelainan aorta, kelainan katup jantung, dan gangguan pasca operasi. Ditinjau dari perjalanannya, FV ini diawali dengan adanya otomatisitas ektopik, peningkatan aktivitas listrik, dan blok searah karena kelainan konduksi sehingga mengakibatkan adanya aliran reentry. Terdapat beberapa alat diagnostik FV, antara lain elektrokardiografi (EKG), ekokardiografi, magnetic resonance imaging (MRI), angiografi CT koroner dan angiografi koroner, pengujian elektrofisiologi, serta pemeriksaan laboratorium. FV dapat ditangani dengan tindakan cardio-pulmonary resuscitation (CPR), defibrilasi, pemberian medikamentosa, dan tindakan post-cardiac arrest.
Diterbitkan
2021-06-30