HbA1c Sebagai Kandidat Biomarker untuk Prediksi Progesivitas Gangguan Kognitif Terkait Diabetes Melitus Tipe 2

  • Putri Nurhayati Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran Universitas Mataram
  • Achmad Mujahidin Irham Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran Universitas Mataram
  • I Dewa Bagus Ketut Widya Pramana Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran Universitas Mataram
  • Herpan Syafii Harahap Staf Pengajar Bagian Ilmu Penyakit Saraf, Fakultas Kedokteran Universitas Mataram – RSUD Provinsi Nusa Tenggara Barat

Abstrak

Diabetes melitus tipe 2 merupakan gangguan metabolik kronik yang ditandai dengan resistensi insulin dan hiperglikemia yang mendasari terjadinya salah satu komplikasinya, yaitu gangguan kognitif. Gangguan kognitif terkait diabetes melitus tipe 2 umumnya ditandai dengan penurunan fungsi pada satu atau lebih domain kognitif. Penurunan fungsi kognitif pada penderita diabetes melitus tipe 2 dapat diperlambat progresivitasnya melalui kontrol kadar glukosa darah dengan baik. HbA1c adalah kandidat biomarker yang tepat untuk memprediksi progresivitas gangguan kognitif terkait diabetes melitus tipe 2. Hal ini didasari oleh beberapa karakteristik yang dimiliki oleh HbA1c, antara lain indeks paparan glukosa yang bagus dan dapat menilai komplikasi jangka panjang, memiliki variabilitas biologis harian yang rendah, relatif tidak terpengaruh oleh kondisi stress, dan tidak dipengaruhi oleh variasi akibat pembebanan jumlah glukosa.
Diterbitkan
2022-03-31