Karakteristik dan Ukuran Tonsil Pasien Tonsilektomi di Instalasi Bedah Sentral Rumah Sakit Umum Provinsi NTB Bulan Juli Tahun 2019

  • Eka Arie Yuliyani Staf Pengajar Bagian Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorokan, Fakultas Kedokteran Universitas Mataram - RSUD Provinsi Nusa Tenggara Barat
  • Hamsu Kadriyan Staf Pengajar Bagian Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorokan, Fakultas Kedokteran Universitas Mataram - RSUD Provinsi Nusa Tenggara Barat
  • Didit Yudhanto Staf Pengajar Bagian Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorokan, Fakultas Kedokteran Universitas Mataram - RSUD Provinsi Nusa Tenggara Barat
  • Gusti Ayu Trisna A Staf Pengajar Bagian Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorokan, Fakultas Kedokteran Universitas Mataram - RSUD Provinsi Nusa Tenggara Barat
  • AA Ayu Niti Wedayani Staf Pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Mataram
  • Lalu Muhamad Abiyyu Ghaffar Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran Universitas Mataram
  • Fitriatulnisa Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran Universitas Mataram

Abstrak

Latar Belakang: Tonsilitis kronis secara umum diartikan sebagai infeksi atau inflamasi pada tonsil palatina yang menetap. Pembesaran tonsil dapat menyebabkan beberapa komplikasi yang dapat menjadi indikasi dilakukanya operasi tonsilektomi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik dan ukuran tonsil pasien tonsikeltomi di Instalasi Bedah Sentral Rumah Sakit Umum Provinsi Nusa Tenggara Barat bulan Juli tahun 2019.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif retrospektif, dengan teknik consecutive sampling, menggunakan data sekunder pasien yang telah ada di RSUD Provinsi NTB bulan Juli 2019 kemudian di analisis dan disajikan dalam bentuk tabel dan narasi. Didapatkan 21 pasien yang menjalani tonsilektomi di IBS RSUP NTB selama bulan Juli 2019.Hasil: Distribusi berdasarkan tingkat umur nampak bahwa penderita tonsilektomi, sebagian besar adalah tergolong anak-anak yang berkisar pada umur 5-10 tahun. Berdasarkan jenis kelamin yang terbanyak adalah perempuan sebanyak 11 orang (52,4%). Penderita yang menjalani tonsilektomi lebih banyak karena indikasi relatif sebesar 19 pasien (90,5%) dengan keluhan utama terbanyak adalah nyeri pada tenggorok yaitu 12 orang (57,2%). Penderita tonsilitis kronis paling banyak mengalami pembesaran tonsil dengan ukuran tonsil T3-T3 yaitu 13 orang (61.9%).Simpulan: Dominasi indikasi melakukan tonsilektomi adalah indikasi relatif, yaitu keluhan yang berulang. Pasien yang menjalani operasi tonsilektomi paling banyak mengalami pembesaran ukuran tonsil T3/T3 dengan insiden tonsilektomi yang tinggi pada kelompok umur 5-10 tahun.
Diterbitkan
2022-03-31