Pengaruh Stres Psikologis pada Dermatitis Atopik Tipe Anak: Sebuah Tinjauan Sistematis

  • Bayu Putra Wibowo Fakultas Kedokteran Universitas Mataram
  • Bagas Ekasangga Sasongko Fakultas Kedokteran Universitas Mataram
  • Dedianto Hidajat Bagian Dermatologi dan Venerologi, Fakultas Kedokteran Universitas Mataram
Keywords: Anak, Dermatitis Atopik, Stres Psikologis

Abstract

Dermatitis atopik (DA) merupakan inflamasi kronik yang menyerang 10-30% anak di seluruh dunia dan sebagian kecil bertahan hingga dewasa. Etiologi pasti DA masih belum diketahui, namun stres psikologis dicurigai menjadi salah satu pemicu terjadinya DA dengan mekanisme yang belum secara jelas dipahami. Stres psikologis dapat mempengaruhi hormon dan disregulasi mediator biokimia dalam tubuh yang berkontribusi pada patofisiologi DA. Pencarian literatur dilakukan pada pusat data seperti Pubmed dan Google Scholar sesuai dengan kata kunci yang telah ditentukan menggunakan alur Preferred Reporting System for Systematic Reviews and Meta-analyses (PRISMA). Hasil pencarian kemudian disaring sesuai kriteria inklusi dan eksklusi yang ditentukan, kemudian dinilai kualitasnya menggunakan instrumen penilaian yang sesuai. Sejumlah 231.643 pasien dengan rentang umur 2-17 tahun dari 4 studi akhir yang digunakan menunjukkan bahwa anak-anak yang mengalami stres psikologis, baik karena gangguan psikologis yang dimiliki ataupun secara tidak langsung melalui pengelolaan penyakit oleh orang tua pasien memiliki kecenderungan mengalami DA dibandingkan anak-anak normal. Hal ini berkaitan dengan stres yang mempengaruhi aksis hipotalamus-hipofisis-adrenal (HPA) meningkatkan sitokin-sitokin pro inflamasi dan kortisol sehingga mempengaruhi perubahan pada kulit. Stres pada anak memiliki kecenderungan untuk memicu DA dan DA pula dapat menyebabkan stres pada anak yang mempengaruhi kualitas hidup pasien sehingga penting untuk menghindari stres pada anak.
Published
2024-06-28