Laporan Kasus : Kombinasi Akupunktur Tubuh Dan Akupunktur Daun Telinga dalam Penanganan Nyeri akibat Dismenorea Primer

  • Ayu Permata Sari Dokter Spesialis Akupunktur, KSM Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi, Akupunktur Medik, Kedokteran Okupasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta, Indonesia
  • Irma Nareswari Dokter Spesialis Akupunktur, KSM Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi, Akupunktur Medik, Kedokteran Okupasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta, Indonesia
  • Didi Lazuardi Dokter Spesialis Akupunktur, KSM Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi, Akupunktur Medik, Kedokteran Okupasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta, Indonesia
Keywords: dismenorea primer,, akupunktur,, nyeri

Abstract

Latar belakang : Dismenorea primer (PDM) adalah nyeri haid yang terjadi tanpa adanya kelainan dari organ reproduksi secara nyata, yang timbul sejak menstruasi pertama dan terjadi biasanya dalam 6-12 bulan pertama setelah menarche. PDM berhubungan dengan kontraksi uterus yang dipicu oleh berkurangnya progesteron di awal menstruasi. Kontraksi ini menyebabkan iskemia uterus, yang akan memodulasi nyeri ditambah dengan meningkatnya kadar prostaglandin. Akupunktur adalah salah satu modalitas terapi yang sering digunakan untuk mengatasi nyeri, termasuk nyeri menstruasi. Akupunktur terbukti mengurangi nyeri secara efektif dengan efek samping minimal sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup pasien.Kasus : seorang perempuan 26 tahun dengan dismenorea primer yang sudah terjadi sejak beberapa tahun terakhir dan semakin lama keluhan nyeri semakin memberat (NRS 6), hingga saat terjadi dismenorea menggangu pekerjaan dan kualitas hidup pasien. Dilakukan terapi akupunktur sebanyak 3 siklus menstruasi pada titik LI4 Hegu, SP10 Xuehai, serta titik Kidney daun telinga bilateral. Elektroakupunktur gelombang DD 4/20 Hz diberikan pada titik CV4 Guanyuan, CV6 Qihai, SP9 Yinlingquan, SP8 Diji, SP6 Sanyinjiao dan ST36 Zusanli, sebanyak 2 kali seminggu, selama 20 menit per sesi.Hasil : setelah 18 kali sesi akupunktur, skala nyeri pasien yang diukur dengan NRS berkurang dan kualitas hidup pasien yang diukur menggunakan kuesioner SF-36 hasilnya meningkat. Dalam follow up 3 bulan berikutnya setelah sesi akupunktur selesai, didapatkan bahwa saat menstruasi pasien hanya mengalami sedikit rasa tidak nyaman (NRS 1), tapi tidak mengalami nyeri seperti sebelum diterapi akupunktur. Sehingga akupunktur dapat berperan dalam penanganan dismenorea primer, baik sebagai preventif maupun kuratif.
Published
2022-03-31