RESPON PERTUMBUHAN Acartia sp. TERHADAP PENERAPAN KUNING TELUR, PELET DAN YEAST SEBAGAI SUMBER NUTRISI

Penulis

Muliani Muliani , Fahrezza Fahrezza , Rachmawati Rusydi , Eva Ayuzar , Salamah Salamah

DOI:

10.29303/jfn.v1i2.491

Diterbitkan:

2021-12-31

Terbitan:

Vol 1 No 2 (2021): Journal Of Fish Nutrition

Kata Kunci:

Acartia, kuning telur, pellet, yeast

Articles

Unduhan

Cara Mengutip

Muliani, M., Fahrezza, F., Rusydi, R., Ayuzar, E. ., & Salamah, S. (2021). RESPON PERTUMBUHAN Acartia sp. TERHADAP PENERAPAN KUNING TELUR, PELET DAN YEAST SEBAGAI SUMBER NUTRISI. Journal of Fish Nutrition, 1(2), 127–135. https://doi.org/10.29303/jfn.v1i2.491

Abstrak

Acartia sp merupakan zooplankton yang sangat potensial untuk dikembangkan dandijadikan sebagai pakan alami bagi larva ikan laut. Permasalahan dalam budidayayaitu dibutuhkan pakan yang tepat sebagai penunjang pertumbuhan Acartia sp agarproduksi maksimal dan kebutuhan pakan dari larva tercukupi. Penelitian ini bertujuanuntuk mengetahui respon pertumbuhan Acartia sp terhadap penerapan kuning telur,pelet dan yeast sebagai sumber nutrisi. Parameter penelitian meliputi tingkatkelimpahan, puncak populasi, laju pertumbuhan dan kualitas air pada pemeliharaanAcartia sp. Metode penelitian adalah eksperimental laboratorium dengan 4 (empat)taraf perlakuan dan 3 (tiga) kali ulangan. Taraf perlakuan tersebut adalah A: Pelet,B:Kuning telur, C: Yeast (ragi), dan D: Nannochloropsis sp (kontrol). Tahapanpenelitian terdiri atas persiapan pakan Acartia sp (kuning telur, pellet, ragi, danNannochloropsis sp), pemberian pakan, dan pemeliharaan Acartia sp. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa pengkulturan Acartia sp dengan perbedaan pakanmempengaruhi kelimpahan harian, puncak populasi, dan laju pertumbuhan Acartiasp dengan perlakuan terbaik ditunjukkan oleh Nannocloropsis sp (kontrol). Puncakpopulasi Acartia sp mencapai 633.33 ind/L, laju pertumbuhan Acartia sp mencapai106,6 ind/hari. Namun, pemberian pellet menjadi alternatif pakan Acartia sp yangberpotensi untuk dapat mendukung pertumbuhannya. Nilai parameter kualitas airselama penelitian masih optimal, yakni suhu 25-27 0C, salinitas 33-35 ppt, pH 7,1-7,9,DO 4,9-6,6 mg/L, dan ammonia 0,087-0,284 ppm.

Biografi Penulis

Muliani Muliani, a:1:{s:5:"en_US";s:24:"Universitas Malikussaleh";}

Fahrezza Fahrezza, Program Studi Akuakultur, Universitas Malikussaleh

Rachmawati Rusydi, Program Studi Akuakultur, Universitas Malikussaleh

Eva Ayuzar, Program Studi Akuakultur, Universitas Malikussaleh

Salamah Salamah, Program Studi Akuakultur, Universitas Malikussaleh