ANALISIS FITOPLANKTON SEBAGAI BIOINDIKATOR TERHADAP KESESUAIAN LINGKUNGAN POLIKULTUR BUDIDAYA LOBSTER PASIR (Panulirus homarus) DAN IKAN BARONANG (Siganus sp.) DALAM SISTEM KERAMBA JARING APUNG
DOI:
https://doi.org/10.29303/jfn.v5i2.8963Kata Kunci:
Bioindikator, fitoplankton, KJA, PolikulturAbstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis komposisi dan kelimpahan fitoplankton sebagai bioindikator kesesuaian lingkungan pada sistem budidaya polikultur lobster pasir (Panulirus homarus) dan ikan baronang (Siganus sp.) dalam keramba jaring apung (KJA). Fitoplankton berperan penting dalam menjaga stabilitas ekosistem perairan serta mencerminkan kondisi kualitas air melalui perubahan struktur komunitasnya. Pengambilan sampel dilakukan pada 3 titik di sekitar KJA menggunakan metode purposive sampling. Parameter yang diamati meliputi kelimpahan, keanekaragaman, dominansi, serta indeks keseragaman, yang dianalisis secara deskriptif untuk menilai kondisi perairan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelimpahan fitoplankton termasuk dalam eutrofik, keanekaragaman (H’) sedang, keseragaman (E) tinggi dan indeks dominasi (D) yang rendah. Faktor luar terjadinya eutrofikasi dalam suatu perairan salah satunya adalah kegiatan budidaya dengan menggunakan sistem KJA. Fitoplankton dari kelas Bacillariphyceae ditemukan paling banyak yaitu dari spesies Rhizosolenia sp. dan Synedra sp. Beberapa penelitian menunjukkan kedua spesies tersebut secara alami ditemukan pada isi lambung lobster dan merupakan pakan alami lobster pasir dan ikan baronang. Nilai parameter fisika dan kimia kualitas air menunjukkan perairan KJA Ujung Betok masih dalam kondisi layak untuk kegiatan budidaya. Berdasarkan analisis bioindikator dan kondisi fisika kimia perairan, KJA Ujung Betok sesuai untuk budidaya polikultur lobster pasir dan ikan baronang.




