Aplikasi Irigasi Sistem Kapilaritas Dengan Pemberian Variasi Umur Air Limbah Lele Sebagai Pupuk Organik Cair Untuk Tanaman Bayam (Amaranthus sp.)
Kata Kunci:
irigasi mikro; kapilaritas; air limbah lele; tanaman bayam.Abstrak
Aplikasi irigasi mikro di Indonesia belum begitu berkembang meskipun sistem ini memiliki efisiensi pengairan yang tinggi. Irigasi mikro metode kapilaritas dibuat dari botol bekas dan polibag yang dihubungkan dengan kain flannel sehingga air akan bergerak secara kapiler membasahi tanah. Air limbah lele mengandung hara makro yang dibutuhkan tanaman. Kadar hara yang terkandung yaitu N, P dan K. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaplikasian irigasi kapilaritas dan kebutuhan penggunaan air limbah lele sebagai pupuk organik cair pada pertumbuhan bayam serta menganalisis pengaruh variasi umur air limbah lele sebagai pupuk organik cair pada pertumbuhan bayam (Amaranthus sp). Metode penelitian ini menggunakan metode eksperimental percobaan RAL dengan 2 kali ulangan variasi umur air limbah lele yaitu 5 hari, 7 hari dan 9 hari sebagai perlakuan. Parameter yang diamati yaitu daya kapilaritas, konsumsi air tanaman, keseragaman nutrisi dan pertumbuhan bayam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daya kapilaritas tidak berpengaruh nanum konsumsi memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan tanaman. Penggunaan air limbah lele dengan variasi air limbah lele berumur 5 hari memberikan pengaruh yang paling efektif terhadap pertumbuhan bayam.Unduhan
Diterbitkan
2024-06-30
Cara Mengutip
Insira Azhara, Ansar, & Sirajuddin Haji Abdullah. (2024). Aplikasi Irigasi Sistem Kapilaritas Dengan Pemberian Variasi Umur Air Limbah Lele Sebagai Pupuk Organik Cair Untuk Tanaman Bayam (Amaranthus sp.). Journal of Agricultural Engineering and Technology, 2(2), 182–191. Diambil dari https://journal.unram.ac.id/index.php/agent/article/view/4995
Terbitan
Bagian
Articles