Analisis Kelayakan Penegmbangan Plant Factory Untuk Bisnis Tanaman Sawi Pagoda (Brassica Narinosa L.)

Abstrak

Sawi pagoda (Brassica narinosa L.) adalah salah satu jenis sayuran yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi serta kaya akan nutrisi yang baik untuk kesehatan. Namun, produksi sawi ini di Indonesia masih kurang optimal karena metode budidaya konvensional yang digunakan. Sebuah solusi yang inovatif adalah penerapan sistem plant factory yang memungkinkan pengontrolan kondisi tumbuh secara tepat, sehingga dapat meningkatkan hasil serta kualitas tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kemungkinan pengembangan usaha plant factory untuk budidaya sawi pagoda dengan mempertimbangkan aspek teknis dan finansial. Indikator yang digunakan dalam analisis meliputi Harga Pokok Produksi (HPP), Break Even Point (BEP), Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Benefit Cost Ratio (B/C),  dan Net B/C Ratio. Metode yang diterapkan adalah percobaan langsung di Laboratorium Teknik Konservasi Lingkungan Pertanian Universitas Mataram, dengan parameter pertumbuhan yang diamati meliputi jumlah daun, tinggi tanaman, panjang akar, berat basah, dan luas kanopi. Sedangkan parameter lingkungan yang diamati meliputi suhu, kelembapan, dan intensitas cahaya. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa pengembangan plant factory dianggap layak dari segi teknis, lingkungan, dan finansial, dengan HPP sebesar Rp 47.036/kg, BEP di angka 198.032 kg/tahun, NPV sebesar Rp. 924.36, IRR sebesar 56,8%, Gross B/C sebesar 1,17, dan Net B/C ratio sebesar 2.7. Oleh karena itu, plant factory ini dapat menjadi pilihan usaha pertanian modern yang berkelanjutan dan memiliki nilai ekonomi yang tinggi.